Keuangan

OJK Pede Industri Asuransi Umum dan Jiwa Bakal Moncer di Era Prabowo

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis industri asuransi umum maupun asuransi jiwa masih akan mengalami pertumbuhan pada 2025 di tengah era suku bunga tinggi, pelemahan daya beli, hingga menuju pergantian pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa, sikap optimisme tersebut didukung oleh kinerja operasional yang baik dari sisi asuransi umum maupun jiwa pada tahun 2024 ini.

“Hal ini ditunjukkan dengan kinerja operasional yang baik bagi premi asuransi umum yang sepanjang tahun 2024 sampai dengan Juli 2024 tumbuh di kisaran 22 persen dari tahun sebelumnya. Lini usaha asuransi kredit per Juli 2024 tumbuh sebesar 18,94 persen yoy ke posisi Rp11,90 triliun dengan nilai klaim Rp8,96 triliun,” ucap Ogi dalam keterangan tertulis dikutip, 10 September 2024.

Baca juga: Total Aset Asuransi Tembus Rp1.132 Triliun di Juli 2024, Naik 1,11 Persen

Sementara itu, kinerja operasional yang baik juga ditunjukkan oleh sektor asuransi jiwa yang berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada periode Juli 2024 yang naik 2,14 persen mencapai Rp104,30 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

“Saat ini di sektor asuransi jiwa, pelan tapi pasti mempelihatkan pertumbuhan yang positif setelah tahun 2023 kemarin sempat mengalami negative growth. Sepanjang tahun 2024, premi asuransi jiwa sudah menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Baca juga: OJK Catat 10 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Adapun, menjelang pergantian pemerintahan baru, industri asuransi umum dan jiwa juga diperkirakan masih akan bertumbuh. Hal ini karena didukung oleh postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang mendukung peningkatan konsumsi dalam negeri.

“Seiring dengan hal tersebut, kami berharap sektor asuransi akan mendapatkan trickle down effect. Mengingat market asuransi masih sangat terbuka lebar dengan tingkat inklusi yang masih belum setinggi sektor lain seperti perbankan,” ujar Ogi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

15 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

18 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

21 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

22 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

22 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

23 hours ago