Keuangan

OJK Pastikan Stabilitas Keuangan Nasional Aman di Tengah Tekanan Ekonomi Global

Poin Penting

  • OJK memastikan stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga, meski perekonomian global menunjukkan tanda perlambatan di berbagai kawasan.
  • IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan global, namun ekonomi AS dan China masih menghadapi tekanan, termasuk penurunan konsumsi dan perlambatan aktivitas sektor properti.
  • Ekonomi Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan 5,04% (yoy) pada triwulan III 2025, sementara OJK terus mendorong peran sektor jasa keuangan untuk memperluas akses pembiayaan.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga, di tengah perlambatan aktivitas ekonomi global di berbagai kawasan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menjelaskan, IMF melalui World Economic Outlook Oktober 2025 merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan global. Revisi tersebut didorong oleh kesepakatan perdagangan dan kebijakan moneter global yang semakin akomodatif.

Mahendra memaparkan, di Amerika Serikat (AS), kinerja perekonomian cenderung melemah dengan pasar tenaga kerja yang mulai tertekan.

Selain itu, berlanjutnya penutupan pemerintahan (government shutdown), serta default beberapa perusahaan juga menjadi perhatian.

“Di sisi lain, Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) dinilai akan lebih akomodatif dengan menurunkan suku bunga kebijakan,” kata Mahendra dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK secara virtual, Jumat, 7 November 2025.

Baca juga: Lewat Cara Ini, OJK Perluas Akses Keuangan Syariah untuk UMKM

Sementara di China, beberapa indikator utama di sisi permintaan tercatat di bawah ekspektasi pasar. Pertumbuhan ekonomi China pada triwulan III 2025 melambat, dengan konsumsi rumah tangga yang masih tertahan.

Kondisi itu mencerminkan lemahnya konsumsi domestik China, serta penjualan ritel dan aktivitas di sektor poperti yang mengalami perlambatan.

Ekonomi Indonesia Tetap Solid

Mahendra menegaskan bahwa di dalam negeri, perekonomian Indonesia tetap solid, dengan pertumbuhan ekonomi triwulan III mencapai 5,04 persen (yoy) dan indeks PMI Manufaktur masih berada di zona ekspansif

“Sementara itu, perlu dicermati perkembangan permintaan domestik yang masih memerlukan dukungan lebih lanjut seiring dengan moderasi inflasi, tingkat kepercayaan konsumen, serta tingkat penjualan retail, semen, dan kendaraan,” pungkasnya.

Baca juga: Tekanan Ekonomi Bikin Kelas Menengah Lebih Realistis, Tak Lagi Doyan Flexing

Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan, OJK berkomitmen mendukung optimalisasi peran sektor jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain melalui perluasan akses pembiayaan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

7 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

8 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

9 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

10 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

19 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

20 hours ago