News Update

OJK Pastikan Industri Perusahaan Pembiayaan Masih Sehat

Jakarta – Industri perusahaan pembiayaan belakangan menjadi sorotan setelah munculnya beberapa kasus, sebut saja Arjuna Finance, Bima Finance, dan terakhir kasus gagal bayarnya MTN Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).

Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar, apa yang terjadi dengan industri perusahaan pembiayaan saat ini? apakah hal itu menjadi lampu kuning buat industri lainnya, seperti perbankan dalam mendukung pendanaan industri perusahaan pembiayaan?

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan 2, Agus Maiyo sendiri mengatakan sampai Juni 2018, kinerja perusahaan pembiayaan masih dalan tren positif.

Hal tersebut bisa diliat dari posisi aset yang tumbuh 8,01%, mencapai Rp499,34 triliun, sampai dengan Juni 2018.

Sementara bicara piutang pembiayaan mengalami peningkatan Rp21,05 triliun atau tumbuh sebesar 5,18% dengan nilai outstanding Rp427,33 triliun.

Sedangkan dari sisi laba, perusahaan pembiayaan sampai dengan Juni 2018, berhasil membukukan perolehan laba mencapai Rp7,90 triliun atau tumbuh 30,20% year on year.

“Untuk NPF netto tercatat sebesar 0,98%, dan gross 3,15%,” kata Agus dalam seminar Infobank dengan tema “Manajemen Risiko Pembiayaan Multifinance: Bagaimana Melihat Multifinance Sekarang dan Dimasa Datang” di Le Meridien Hotel, Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Berkaca dari data tersebut, Agus meyakini industri perusahaan pembiayaan masih dalam kondisi sehat.

Disisi lain, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno sebelumnya pernah mengungkapkan, pada dasarnya kondisi Industri saat ini masih sangat baik.

Jika terjadi permasalahan terhadap beberapa perusahaam yang muncul ke permukaan tentu hal yang wajar, karena setiap perusahaan tentu memiliki permasalahan yang berbeda-beda.

“Melihat hal ini, dapat kami sampaikan kondisi industri sampai sejauh ini masih baik-baik saja. Kalaupun ada yang bermasalah jika kita lihat kebelakang ada, namun tidak banyak. Karena setiap perusahaan pembiayaan tentu punya masalahnya masing-masing,” kata Suwandi.(*)

Dwitya Putra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

2 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

3 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

17 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

17 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

18 hours ago