Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total outstanding penyaluran pembiayaan fintech P2P lending ke industri UMKM di Tanah Air mencapai Rp19,76 triliun.
Berdasarkan data statistik fintech P2P lending periode Mei 2023 yang dipublikasikan OJK pada Jumat (7/7/2023), nilai outstanding pembiayaan tersebut setara dengan 38,4% dari total outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp51,46 triliun.
Di mana, nilai outstanding pembiayaan tersebut dikontribusi oleh kategori perseorangan sebesar Rp45,64 triliun, dengan rincian berasal dari UMKM sebesar Rp15,63 triliun dan non MKM sebesar Rp30,01 Triliun.
Baca juga: OJK Ungkap 33 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum
Sementara, dari kategori badan usaha menyumbang Rp5,81%, dengan rincian UMKM sebesar Rp4,13 triliun dan non UMKM Rp1,69 triliun.
Dalam keterangannya, OJK mengatakan fintech P2P lending menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang cepat dan mudah bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
“OJK akan terus mendorong akses keuangan kepada sektor produktif, khususnya UMKM yang masih kesulitan untuk memperoleh pembiayaan dari sektor perbankan atau lembaga keuangan formal lainnya,” tulis OJK. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan memasuki babak baru menjelang… Read More
Jakarta - HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1 persen pada 2025. Chief… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yakni… Read More
Jakarta - Komisi VI DPR bakal memanggil seluruh jajaran pimpinan ID Food terkait hilangnya 147… Read More
Jakarta – Pemerintah akan mempersulit urusan administrasi bagi masyarakat pengemplang pajak, salah satunya, yakni pembuatan paspor. Ketua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)… Read More