News Update

OJK Optimis Perbankan di Jawa Tengah Tumbuh Positif Tahun Ini

Jakarta – Ekonomi Jawa Tengah mulai menunjukkan perbaikan pasca krisis akibat pandemi Covid – 19. Pemulihan ekonomi yang berlangsung membawa optimisme kinerja perbankan yang tumbuh lebih tinggi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap pergerakan masyarakat yang berimbas terhafap pertumbuhan ekonomi. “Pemulihan ekonomi tidak lepas dari upaya yang luar biasa dari pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam memdistribusikan vaksin kepada masyarakat hingga ke seluruh daerah di Indonesia,“, ujarnya Selasa 8 Maret 2022.

Ekonomi Jawa Tengah tercatat tumbuh 3,32% (yoy) pada triwulan IV 2021. Angka tersebut jauh lebih baik dari tahun sebelumnya yang terpuruk -2,65%. Industri pengolahan menjadi penopang ekonomi Jawa Tengah dengan pangsa 34,31%, sementara dua sektor lain yang terbesar menurut lapangan usaha adalah industri pertanian (13,86%) dan perdagangan (13,75%).

Seiring dengan membaiknya perekonomian, penyaluran kredit perbankan di Jawa Tengah tumbuh 5,37% (yoy) atau mencapai Rp351 triliun pada 2021. Angka ini berkontribusi sekitar 5,94% terhadap total kredit perbankan nasional.

Sayangnya pertumbuhan kredit di Jawa Tengah belum diikuti oleh kualitas kredit yang baik. Tercermin dari Rasio kredit bermasalah atau non performance loan (NPL) tercatat 5,26%. “Ini semua menunjukkan pandemi Covid ini berimbas kepada aktivitas kita juga berimbas pada ekonomi dan sektor keuangan,” ujar Wimboh.

Sementara itu, sampai dengan Desember 2021 jumlah kredit yang terdampak pandemi Covid-19 mencapai Rp72,35 triliun dari 1,27 debitur. Dari jumlah tersebut total kredit yang direstrukturisasi mencapai 78,45% atau Rp56,76 triliun dari 1,21 debitur. Dengan demikian tren kredit restrukturisasi di Jawa Tengah mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2021 yang mencapai Rp60,81 triliun.

“Kita minta sektor keuangan memiliki cadangan yang cukup sehingga jika nanti pada saat harus dinormalkan di 2023 balance sheet perbankan tidak terganggu,” ujar Wimboh. (*) Dicky F.

Evan Yulian

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

34 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago