Perbankan

OJK Optimistis Kredit 2023 Tumbuh Double Digit, Apa Faktor Pendorongnya?

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pertumbuhan kredit akan mencapai double digit hingga akhir tahun 2023. Meskipun, kredit dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan perlambatan.

Tercatat, kredit mulai melambat pada Juni 2023 yang hanya sebesar 7,76 persen, kemudian di Juli 2023 kembali naik di level 8,54 persen, dan Agustus 2023 sebesar 9,06 persen. Namun, kembali melambat di September sebesar 8,96 persen dan naik tipis di Oktober 2023 menjadi 8,99 persen.

“Berdasarkan RBB 2023 yang disampaikan pada Juni 2023 kredit diperkirakan masih melanjutkan pertumbuhan double digit,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis, Senin 11 Desember 2023.

Baca juga: Permudah Kredit UMKM, Erick Thohir Minta Antar Kementerian dan Lembaga Lakukan Ini

Pendorong Pertumbuhan Kredit 2023

Dian menjelaskan pertumbuhan kredit didorong oleh beberapa sektor, yakni sektor perantara keuangan sebesar 22,90 persen yoy, dan transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar 14,30 persen yoy.

Disusul, pertambangan dan penggalian 15,23 persen yoy, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 35,27 persen yoy, serta real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 13,86 persen yoy.

“Dari sisi rumah tangga, kredit pemilikan rumah tinggal juga meningkat sebesar 12,61 persen yoy dan menjadi salah satu kontributor pertumbuhan kredit terbesar,” jelasnya.

Adapun untuk 2024, tambah Dian, kredit perbankan akan didorong sektor perantara keuangan, transportasi dan jasa diperkirakan yang akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan seiring dengan aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang meningkat.

“Selain kredit pemilikan rumah tinggal yang memang diberikan insentif pembebasan PPn sekitar 50-100 persen oleh pemerintah,” ungkapnya.

Selain itu, segmen yang berpotensi menjadi penggerak penyaluran kredit perbankan pada 2024 adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), segmen ultramikro berpotensi mendorong kredit perbankan seperti garmen hingga makanan.

Baca juga: Ekonom Wanti-Wanti Risiko Kenaikan Kredit Macet di 2024

“Salah satu program kredit perbankan yang turut mendukung berkembanganya UMKM di Indonesia adalah KUR (Kredit UsahaRakyat),” imbuhnya.

Namun demikian, DPK (dana pihak ketiga) diperkirakan masih akan tetap tumbuh, meskipun lebih rendah dari pertumbuhan kredit setelah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi selama masa pandemi. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago