“OJK akan terus meminta masukan dari pelaku pasar modal, baik para pemangku kebijakan hingga fasilitator di lapangan dalam hal ini adalah perusahaan sekuritas.” ujar Nurhaida.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), nasabah bank RDN yang merupakan investor ritel naik signifikan, dari 2012 sekitar 200 ribu investor ritel, menjadi 556 ribu pada 2017. Apabila ditambah dengan investor reksa dana, diperkirakan akan mencapai 958 ribu nasabah.
Ia menjelaskan, OJK akan terus berkomitmen untuk menambah kenyaman investor pasar modal. Seperti menambah bank RDN serta mempermudah proses perizinan pembentukan bank RDN. Harapannya, investor akan mempunyai banyak pilihan dan kemudahan untuk menabung saham maupun reksa dana.
Apalagi pada masa milenial saat ini teknologi sudah menjadi gaya hidup, investor tidak hanya membutuhkan proteksi, namun juga kenyamanan untuk berinvestasi salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
“Kita tidak hanya membicarakan tentang investor protection tetapi juga kenyamanan dan kemudahan, investor convenience,” tutupnya. (*)
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More