Categories: Keuangan

OJK; Mendorong Ekonomi Kreatif

Selama ini akses keuangan dinilai menjadi kendala bagi ekonomi kreatif. Ria martati.

Jakarta– Kontribusi industri ekonomi kreatif yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional harus terus didorong. Salah satunya adalah dengan membuka akses pembiayaan bagi industri ekonomi kreatif. Oleh karena itu menurutnya OJK menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara  Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia tentang penjaminan pembiayaan berorientasi ekspor, ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKMK).

“Saya meyakini keterbukaan akses keuangan yang dimotori perusahaan pembiayaan, logika saya minat untuk pembiayaan makin besar karena keterlibatan perusahaan penjaminan,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad Senin 28 September 2015

Muliaman juga mengatakan, dalam waktu dekat, OJK juga akan melakukan revitalisasi industri modal ventura untuk mendorong pengusaha pemula (start up) yang kebanyakan adalah pengusaha di sektor ekonomi kreatif.

Kontribusi industri kreatif menduduki peringkat keenam penyumbang PDB nasional dengan rata-rata hampir 8% dari PDB (tahun 2010-2013). Industri ini juga menyumbang hampir 10% ekspor nasional (Data BPS dan Kemenparekraf (2002-2010).

Apriyani

View Comments

  • Saat ini tidak ada yang bisa menggoreng pasar forex degnan mudah, meski dia itu Warren Buffet ataupun Bill Gates sekalipun digabung jadi 1 tidak akan bisa menggoreng pasar dan mengendalikan harga (BEDA degnan Saham ya). karena saat ini pasar forex itu perputarannya lebih dari $4 Trilyun / hari loh dan tidak ada yang punya duit sebanyak itu hehe..tidak ada permainan mafia disini Pak kalau di pasar yang asli, kecuali kalau di broker bandar yang bisa mempermainkan eksekusi ordernya.Memang yang mempengaruhi pasar itu banyak, tapi sebagian besar adalah pengaruh dari fundamental / berita. Coba saja diperhatikandan satu lagi yang paling penting itu adalah APAPUN ANALISANYA maka kalau tidak ada Risk Management yang benar maka hasilnya akan 0.yang terpenting di dalam bertrading itu sebenarnya adalah Risk Management (Money Management) loh

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

30 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

40 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

1 hour ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago