News Update

OJK Kurang Mengawasi Multifinance

KALANGAN perbankan yang memiliki portofolio kredit di perusahaan pembiayaan meminta kepada Dewan Komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru untuk memberikan pengawasan yang lebih baik kepada industri multifinance. Mencuatnya kasus Arjuna Finance dan Bima Finance adalah contoh kurang tegasnya OJK dalam mengawasi perusahaan-perusahaan multifinance selama ini.

Sumber Infobank mengatakan, kisruh jual beli saham Arjuna Finance yang sudah terjadi sejak delapan tahun lalu seharusnya tidak dibiarkan begitu lama oleh OJK. Konflik terjadi antara pemilik Arjuna Finance dengan investor baru yang tak menepati janji dalam memasukkan modal sehingga mempengaruhi efektivitas pengelolaan perusahaan. Kenakalan-kenakalan operasional tak terelakkan dan membuat kualitas pembiayaan Arjuna Finance kian amburadul.

Lolosnya investor yang justru membuat perusahaan pembiayaan menuai masalah seharusnya tidak terjadi jika OJK melakukan fit and proper test dengan baik untuk menyeleksi masuknya investor baru apakah layak atau pernah melakukan tindakan tak terpuji. OJK juga kurang tegas kepada pemilik lama yang masih mengoperasikan perusahaan untuk menyelesaikan kewajibannya.

OJK juga seperti tidak memikirkan kepentingan bank-bank sebagai kreditor dengan memutuskan memberi sanksi pembatasan kegiatan usaha Arjuna Finance pada April lalu yang membuat bank-bank merasa tidak nyaman sehingga ketakutan pun merembet ke Bima Finance. Perusahaan pembiayaan yang pada 2016 masih mencatat pertumbuhan pembiayaan 33 persen ini pun limbung karena bank-bank menghentikan kucuran kreditnya.

“Kepemimpinan dan kabinet baru di OJK harus meningkatkan pengawasannya, termasuk lebih teliti untuk mengenali investor atau pemilik baru,” ujar seorang bankir kepada Infobank.

Seperti apa potret industri multifinance dan seperti apa kenakalan-kenakalan operasional di perusahaan multifinance yang menghantui kalangan perbankan? Baca selengkapnya di Majalah Infobank edisi 467 Agustus 2017. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

2 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

3 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

4 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

4 hours ago

Dana Indonesia Luncurkan AI Enablement Playbook, Dorong Kesiapan Industri Adopsi AI

Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More

5 hours ago