Jakarta – Ekonom dan Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto menyatakan, OJK terus mendukung perlindungan investor di pasar modal Indonesia.
Hal tersebut terealisasi dalam Keputusan OJK No. Kep-69/D.04/2020 pada 23 Desember 2020 terkait peningkatan batasan ganti rugi pembayaran untuk pemodal dan kustodian melalui PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Indonesia atau Indonesia SIPF.
“Lembaga pengelola dana perlindungan permodal ini sangat serius ditengah fluktuasi pasar keuangan dunia akibat pandemi covid ini rasa nyaman investor ini dilipat gandakan,” kata Ryan pada diskusi Lembaga Pers Dr.Soetomo dengan tema Seminar bertajuk Dana Pekerja: Amankah Investasi di Pasar Modal?, di Jakarta Selasa 23 Maret 2021.
Dalam paparan Ryan dengan tema Mendorong Gairah Pasar Modal, Melindungi Investor ini juga dijelaskan bahwa batasan paling tinggi pembayaran ganti rugi untuk setiap pemodal pada satu kustodian dengan menggunakan dana perlindungan pemodal adalah Rp200 juta dari sebelumnya sebesar Rp100 juta.
Sementara itu untuk batasan paling tinggi pembayaran ganti rugi untuk setiap kustodian dengan menggunakan dana perlindungan pemodal adalah Rp100 miliar dari sebelumnya Rp50 miliar. Keputusan ini mulai berlaku pada 2 Januari 2021.
Dengan memberikan rasa aman bagi investor, diharapkan pasar modal Indonesia akan kembali bergairah dan turut menyumbang pemulihan ekonomi nasional. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More