News Update

OJK Kaji Insentif Pajak di Instrumen KIK

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan upaya pendalaman pasar dengan memperbanyak basis investor domestik. Tujuannya agar pasar saham Indonesia memiliki daya tahan yang lebih kuat.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dewan Komisioner OJK, Hoesen mengatakan, salah satu faktor yang membuat pasar modal begitu rentan dengan sentimen global lantaran banyaknya investor asing.

“Jadi yang belinya kebanyakan asing, pada satu titik ada isu, dia (investor asing) keluar, market kita stres,” kata Hoesen di OJK, Jakarta, Senin, 18 Febuari 2019.

Untum mengantisipasi itu, OJK akan mengarahkan ke instrumem reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Instrumen investasi ini dianggap pas untuk mengikat investor asing agar tidak mudah keluar dari Indonesia.

“Di situ kan ada tenornya. Dia tidak bisa keluar dalam waktu tertentu. Jadi marketnya lebih stabil,” tambahnya.

Nah, agar investor asing tertarik untuk masuk ke produk KIK, OJK tengah mengkaji untuk pemberian insentif pajak dari instrumen investasi itu. Pihaknya akan meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan keringanan pajak.

Hoesen mengatakan, insentif yang akan diberikan serupa dengan insentif tarif pajak penghasilan (PPh) atas pengalihan properti dalam skema Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE).

“Kita ingin disamajan dengan KIK DIRE, simpelnya seperti itu. Nanti detilnya banyak karena terkait strukturnya apakah terkait SPV atau tidak,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

12 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

12 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

15 hours ago