Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa hingga 2022 kesenjangan inklusi atau ketersediaan akses produk jasa keuangan bagi pedesaan dan perkotaan telah turun signifikan menjadi 4 persen dari 15 persen.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, usai acara side Event Indonesia’s ASEAN Chairmanship 2023 di Jakarta, 24 Agustus 2023.
Baca juga: Kejar Target Inklusi Keuangan 53% di 2023, Ini yang Dilakukan OJK
“Tadi aku bilang kan di 2019 gapnya (inklusi keuangan) antara desa dan kota itu 15 persen gapnya, inklusinya ya di 2022 karena kita gempur terus pake TPAKD turun jadi cuma 4 persen selisihnya,” ucap Kiki sapaan akrabnya.
Penurunan inklusi keuangan yang signifikan tersebut didukung oleh program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan memberikan literasi keuangan kepada masyarakat desa yang memiliki peluang bisnis dan akhirnya terbantu untuk mengakses produk jasa keuangan.
“Sebelumnya kita lihat potensinya apa terus kemudian kita pre inkubasi, terus inkubasi, terus after inkubasi. Jadi itu kita melihat misalnya satu daerah, oh dia punya, misalnya tenunnya bagus-bagus, makanannya, kulinernya, terus kripik-kripiknya kita bantu untuk akses ke keuangan,” imbuhnya.
Kemudian, untuk terus menekan angka kesenjangan inklusi keuangan antara pedesaan dan perkotaan, OJK melalui momentum keketuaan ASEAN 2023, mengundang pembicara terbaik dari Filipina dan Malaysia untuk duduk bersama membahas tantangan-tantangan yang terjadi di pedesaan.
Baca juga: Cara BukuWarung Genjot Inklusi Keuangan UMKM di Sulawesi Tengah
“Kita harapkan seminar ini, pertukaran pandangan, gagasan, komitmen semakin meningkatkan upaya kita mencapai target financial inclusion maupun mengatasi gap yang terjadi termasuk melalui pemanfaatan teknologi digital,” tambah Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam kesempatan yang sama.
Adapun, penyelenggaraan seminar tersebut juga menjadi salah satu bentuk dukungan untuk mencapai target inklusi keuangan masyarakat mencapai 90 persen di tahun 2024 dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More