News Update

OJK : IPO GoTo Dinanti Publik

Jakarta – Rencana GoTo untuk go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu daya tarik lain dari hasil kolaborasi Gojek dan Tokopedia. Penjualan saham GoTo  di bursa dinilai sebagai momentum bagi perusahaan untuk berbagi kepemilikan kepada masyarakat, sekaligus kesempatan terbuka bagi semua pihak menjadi bagian dari dua perusahaan platform digital karya anak bangsa itu.

Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Institute, Agus Sugiarto mengatakan penawaran saham kepada publik atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO) GoTo sehingga sahamnya tercatat di Bursa adalah bagian dari sinergi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

”Karena sudah ditunggu-tunggu juga oleh investor di pasar modal. Kami berharap jutaan masyarakat Indonesia bisa berpartisipasi memiliki Gojek dan Tokopedia ini sehingga setelah IPO bisa transparan, kinerja semakin baik, dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Seminar Virtual dengan tema “Dampak Merging Antara Platforms: Studi Kasus Gojek dan Tokopedia” yang diselenggarakan LPEM FEB UI, Rabu (02/06).

Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin mengatakan GoTo bisa melihat beberapa perusahaan digital besar global yang melakukan IPO dan terdapat contoh sukses serta contoh sebaliknya. ”Contoh yang berhasil itu Facebook, Alibaba, dan SEA Group,” ungkapnya pada kesempatan yang sama. Sedangkan contoh sebaliknya adalah Lyft, Uber, dan WeWork.

Berdasarkan riset yang dilakukan, Chaikal mengungkapkan alasan keberhasilan perusahaan digital saat IPO di antaranya adalah manajemen yang baik, mudah beradaptasi, dan bisa sesuai dengan ekspektasi publik, serta dukungan utama dari modal ventura atau investor sebagai bantalan bagi perusahaan.

”Alasan yang gagal melakukan IPO adalah miskomunikasi kondisi riil perusahaan kepada investor, perusahaan tertutup terlalu lama, kinerja perusahaan tidak sesuai ekspektasi investor, tata kelola perusahaan tidak siap terhadap pengawasan publik, dan kurangnya persiapan untuk melakukan IPO,” Chaikal memaparkan.

Chaikal berharap GoTo bisa belajar dari dua contoh bertentangan dari IPO perusahaan-perusahaan digital global. Sebab walau bagaimanapun IPO memberikan sejumlah keuntungan antara lain sumber pendanaan yang tidak terbatas untuk mendukung ekspansi bisnis, meningkatkan citra perusahaan, penerapan tata kelola yang baik (GCG), insentif pajak, dan spillover (pengalihan) investasi dari investor dalam dan luar negeri.

”Sementara tantangan IPO termasuk bagi GoTo adalah menjaga performa perusahaan pasca IPO, mempertahankan kontrol dari pendiri perusahaan pada model klasifikasi saham saat ini, aturan yang lebih ketat misalnya audit keuangan, dan volatilitas makroekonomi,” ulasnya.

Sejauh ini, sentiment pasar terhadap rencana IPO GoTo terbilang positif dan menjadi indikator kuat penantian pasar terhadap saham perusahaan digital ini. Salah satunya tercermin dari peningkatan harga saham PT Telkom Tbk (TLKM) ketika anak usahanya yaitu PT Telkomsel berinvestasi di Gojek.

Perkembangan harga saham TLKM terlihat sejak pengumuman investasi Telkomsel ke Gojek pada 17 Oktober 2020 sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun (kurs Rp 14.000/USD). Saat itu, harga saham TLKM ada di level Rp3.100 per saham dan dibandingkan penutupan perdagangan saham pada 2 Juni 2021 di level Rp3.450 per saham maka terjadi kenaikan sebesar Rp350 per saham.

Dengan kenaikan sebesar Rp350 per saham maka “kekayaan” pemerintah yang memiliki sebanyak 51,602 miliar saham TLKM bertambah sebesar Rp18,06 triliun hanya dalam waktu sekitar 8 bulan. Begitu pun yang dirasakan investor publik yang memiliki sebanyak 47,459 miliar saham TLKM merasakan capital gain sebesar Rp16,61 triliun.(*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

3 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

4 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

4 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

7 hours ago