Ia pun menyarankan untuk angka pertanggungan dari produk asuransi dengan konsep fintech tidak terlalu besar, dan lebih bersifat sederhana. “Kalau bisa sekitar Rp10 jutaan paling tinggi, nilai pertanggungannya, Kemudian harga tidak terlalu mahal,” jelasnya.
Lanjutnya, jika produk-produk yang ditawarkan ke depan terlalu komplit, misalnya digabung dengan kesehatan, kecelakaan dan lain-lain, sangat sulit.
Pasalnya harus ada penjelasan yang sangat detail ke nasabah. Jangan sampai ke depan nasabah tidak mengerti akan produk yang dibelinya dan menyesal dikemudian hari. “Jadi kalau simple boleh lah dijual,”tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More