AAUI; Dukung reasuransi lokal. (Foto: Erman)
Nusa Dua, Bali–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap industri asuransi khusunya reasuransi tak lagi menjadi salah satu penyumbang defisit neraca berjalan. Dengan berbagai upaya yang telah ditempuh Pemerintah seperti pembentukan reasuransi raksasa serta upaya OJK dengan aturan yang mewajibkan perusahaan asuransi menaikkan kapasitas retensi sendiri serta meningkatkan pengguaan reasuransi dalam negeri.
“Kita tidak pernah target jadi nol juga sih, tapi dengan mengoptimalisasi kita punya program ini kita targetkan turun secara bertahap mungkin turun 25% dulu tahun pertama, ini kan reasurnasi juga modalnya kan ditambah bertahap terus,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Firdaus Djaelani di sela-sela The 21st Indonesia Rendezvous di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis 22 Oktober 2015
Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian BUMN, defisit neraca pembayaran bidang reasuransi diperkirakan meningkat 20,5% per tahun atau mencapai Rp18,93 triliun pada 2019 mendatang jika tidak dilakukan upaya untuk menekan. Kementerian BUMN mengutip data reasuransi yang ditempatkan ke luar negeri pada tahun 2013 mencapai Rp19,95 triliun dan premi reasuransi yang diterima dari luar negeri hanya Rp6,47 triliun. Penerimaan komisi dan klaim dari luar negeri masing-masing sebesar Rp2,79 triliun dan Rp6,39 triliun, maka transaksi reasuransi ke luar negeri defisit sebesar Rp10,80 triliun. Sementara itu, industri reasuransi Indonesia mengalami surplus sebesar Rp2,61 triliun dari transaksi reasuransi yang diperoleh dari luar negeri. Sehingga net defisit premi reasuransi adalah sebesar Rp8,19 triliun. (*) Ria Martati
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More