Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi langkah Kementerian BUMN yang berencana menggabungkan atau merger perbankan syariah berplat merah.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan, merger bank syariah dapat mengakselerasi keuangan syariah nasional serta meperkuat permodalan bank syariah di Indonesia.
“Realisasi penggabungan perbankan BUMN Syariah patut mendapatkan apresasi. Tentunya ini bank syariah bisa mencapai bank BUKU 4 dengan modal Rp30 triliun dan terbuka kedepannya bank syariah dapat meningkatkan layanan masyarakat dan mengakselerasi pengembangan keuangan syariah,” kata Heru melalui video conference di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020.
Heru mengatakan, setidaknya kondisi perbankan syariah saat ini masih memiliki kekurangan diantaranya belum memiliki diferensiasi produk dengan perbankan konfensional. Tak hanya itu, Heru menilai perbanka syariah saat ini masih belum memiliki kesiapan IT yang memadai.
“Selain keunikan model bisnis tentunya integrasi juga diperlukan agar perbankan kita dapat menjalankan arah prngembangan,” tambah Heru.
Oleh karena itu, dirinya berharap penggabungan tersebut dapat lebih meningkatkan kinerja dan kualitas perbankan syariah dalam menghadapi persaingan nasional maupun global. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More