Categories: Keuangan

OJK Dukung Ketahanan Pangan dan Infrastruktur

Jakarta– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun ini mencanangkan 21 program strategis untuk sektor industri keuangan non bank. Program-program tersebut utamanya untuk mendukung program Pemerintah, terutama pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Firdaus Djaelani mengatakan, 21 porgram strategis OJK untuk sektor IKNB tahun ini adalah asuransi usaha tani, asuransi penyingkiran kerangka kapal, asuransi nelayan, tarif premi asuransi, asuransi ternak sapi dan pokja ketahanan pangan, sepuluh juta agen berlisensi, serta kapasitas asuransi dan reasuransi.

Kemudian, pokja pariwisata, pokja energi baru dan energi terbarukan, pokja pembiayaan rumah sederhana, pokja pembiayaan mikro mandiri, pokja infrastruktur jalan tol, dan financial sector assesment program sektor perasuransian. Selanjutnya, spin-off unit usaha syariah, penyusunan 22 Peraturan OJK dan 25 Surat Edaran OJK terkait IKNB, mendorong peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam meningkatkan pembiayaan, khususnya pada sektor industri kreatif dan UMKM, serta lembaga rating UMKM.

Program selanjutnya, peningkatan peran Lembaga Penjaminan untuk pengembangan industri maritim, berorientasi ekspor, ekonomi kreatif, dan sekror lainnya, penguatan fungsi Lembaga Penjaminan di tingkat pusat dan daerah, peningkatan peran Lembaga Penjaminan dalam pemberdayaan pelaku UMKM dan koperasi, Pengelolaan Dana Pensiun untuk manfaat pesangon, haji dan umroh, serta pendidikan dan perumahan.

Namun untuk priotiasnya, OJK akan mengutamakan program strategis asuransi usaha tani, asuransi penyingkiran kerangka kapal, asuransi ternak sapi, asuransi nelayan dan pojka pariwisata.

Untuk asuransi usaha tani, OJK akan mengijinkan perusahaan asuransi  swasta untuk terlibat dalam usaha yang saat ini masih dilakukan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Menurutnya keterlibatan lebih banyak perusahaan akan makin meningkatkan kapasitas, pasalnya tahun lalu Jasindo hanya mampu memenuhi target 30% dari target satu juta hektar lahan pertanian.

“Program asuransi penyingkiran rangka kapal dan asuransi ternak sapi juga menjadi program strategis. Kami sudah bicara dengan Dirjen Perhubungan dan juga Peternakan terkait dengan program ini, ” tambah Firdaus. Selain itu, program prioritas OJK adalah asuransi nelayan dan Kelompok Kerja Pariwisata.(*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

4 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

5 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

7 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

7 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

8 hours ago