Bogor — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perlu untuk meningkatkan kontribusi Fintech Peer to Peer (P2P) Lending terhadap perekonomian nasional. Terutama dalam mendukung pembiayaan di sektor produktif.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Riswinandi mengatakan, bahwa jumlah akumulasi penyaluran pinjaman kepada sektor produktif sebesar 34,97% dan penyaluran ke luar Pulau Jawa hanya 14,41%.
“Masih ada ruang untuk mengoptimalkan kontribusi P2P Lending yakni dengan mendorong penyaluran pinjaman ke sektor profuktif dan ke luar Pulau Jawa,” tuturnya dalam Focus Group Discussion di Bogor, Sabtu (28/11/2020).
Terkait hal tersebut OJK tengah menyiapkan regulasi baru untuk Finteck P2P Lending. “Jadi ada kewajiban pinjaman ke sektor produktif dan luar Pulau Jawa,” tegas Riswinandi.
OJK mencatat jumlah Fintech P2P Lending yang sudah terdaftar ada sebanyak 153 perusahaan. Sementara penyaluran pinjaman di industri ini secara akumulasi mencapai Rp137,66 triliun per Oktober 2020, naik 102,44% secara setahunan (yoy). (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More