Categories: KeuanganNews Update

OJK Dorong Kolaborasi Pemanfaatan Data LJK

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong sinergitas lembaga jasa keuangan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yakni pemanfaatan data dari program DP nol persen yang dilengkapi data dari payment system. Melalui data tersebut lembaga jasa keuangan dapat diketahui apa resikonya, ataupun suatu lokasi akan cocok dibangun untuk apa.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 OJK Slamet Edy menyebutkan, posisi perekonomian DKI Jakarta sangat krusial sebagai barometer perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 17,59% pada perekonomian nasional hingga kuartal dua 2019. Karena itu sektor keuangan dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) harus bersinergi dengan program dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Keuntungannya informasi akan lebih transparan dan kapasitas akan lebih besar sehingga berdampak lebih maksimal,” ujar Edy dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa, 5 November 2019.

Sinergi antara industri keuangan di bawah OJK dan Pemprov DKI Jakarta juga bisa dilakukan untuk membangun pariwisata di Jakarta menjadi lebih baik. Dengan teknologi nantinya bisa dilacak data pengunjung wisata, lalu transaksinya menggunakan layanan QRis dari BI. Ini akan membentuk ekosistem bisnis lalu dikembangkan bisnis modelnya seperti yang telah dilakukan pada bank sampah bersama perbankan seperti BNI.

Ketua 1 FKIJK Jakarta, Yessy Kurnia mengatakan pelaku industri keuangan di DKI Jakarta akan menginisiasi banyak program baik untuk bisnis ataupun sosial. Sinergi antara industri keuangan nantinya akan mendukung berbagai program Pemda. Bahkan saat ini sudah ada berbagai ketua bidang yang akan mengeksekusi rencana jangka pendek dan panjang hingga dua tahun ke depan.

“Contohnya dalam program DP nol persen tentu akan butuh pembiayaan perbankan dan asuransi jiwa. Lalu untuk menggerakkan perekonomian di perumahan bisa dengan Pegadaian. Nanti akan kita lihat kapasitas bisnis masing-masing,” kata Yessy.

Dia juga mengatakan, bahwa pihaknya siap untuk mengkonsolidasikan data dari perbankan, hingga startup dan fintech. Diharapkan data perekonomian DKI Jakarta nantinya bisa diakses semua pihak tanpa membayar. Menurutnya saat ini masyarakat sudah terobsesi mendapatkan kenyamanan. Sehingga model bisnis pelaku industri yang harus berubah menyesuaikan.

Tidak hanya itu, menurutnya, sinergi antara industri keuangan dan Pemda DKI Jakarta juga dibutuhkan untuk skala lebih besar seperti membangun pariwisata di Kepulauan Seribu. Nantinya kolaborasi tersebut akan menghasilkan ekosistem yang bisa berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

7 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

12 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

14 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

14 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago