Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong minat emiten di Indonesia untuk menerbitkan sukuk berdenominasi Rupiah untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Untuk mewujudkan hal tersebut Otoritas Jasa Keuangan dengan dukungan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan workshop bertema “Peranan Sukuk dalam Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur” yang berlangsung di Jakarta, kemarin.
“Workshop ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan awareness sektor bisnis untuk dapat menggunakan sukuk sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan akan pendanaan perusahaan. Dengan dukungan penuh dari kementerian BUMN, seluruh BUMN di Indonesia dan pelaku pasar modal, kami yakin pasar modal syariah di Indonesia akan semakin berkembang, mulai dari tingkat literasi sampai dengan tingkat utilitas, yang berujung pada meningkatnya market share sukuk korporasi,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Sarjito dalam keterangan tertulisnya Kamis, 3 Maret 2016.
Workshop ini dihadiri oleh perwakilan pejabat dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa keuangan, energi, logistik, pariwisata, konstruksi, serta sarana dan prasarana perhubungan. Beberapa emiten di pasar modal Indonesia dan perwakilan dari Kementerian Keuangan juga hadir sebagai peserta di workshop ini.
Adapun pembicara dalam workshop ini terdiri dari UK Export Finance (UKEF), Standard Chartered Dubai, serta pembicara dari pelaku pasar modal Indonesia, yaitu CIMB Sekuritas dan PT PLN (Persero).
Adam Harris, pembicara dari UK Export Finance (UKEF), lembaga pembiayaan internasional tertua di dunia yang didirikan oleh pemerintah Inggris tahun 1919, menjelaskan pengalaman UKEF melakukan penjaminan terhadap sukuk yang diterbitkan oleh salah satu maskapai penerbangan di Timur Tengah.
BUMN dan korporasi di Indonesia, menurutnya dapat memanfaatkan skema penjaminan dari lembaga keuangan internasional untuk meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sukuk korporasi rupiah.
Disisi lain, Direktur Eksekutif Standard Chartered Dubai Sabir Ahmed Shakir, berbagi pengalamannya menerbitkan sukuk global berdenominasi mata uang lokal.
Direktur CIMB Sekuritas yang juga Head of Debt Syndicate, Anung Rony Hascaryo berbagi pengalaman dari perspektif lokal, antara lain terkait faktor-faktor yang mendukung kesuksesan penerbitan sukuk rupiah oleh PT. XL Axiata sebesar Rp1,5 triliun di penghujung tahun 2015, yang turut memanfaatkan fasilitas insentif OJK berupa pengurangan biaya pendaftaran. Penerbitan sukuk tersebut memanfaatkan fasilitas insentif yang diberikan OJK berupa pengurangan biaya pendaftaran. Sementara itu, pembicara dari PT PLN (Persero), Rawan Insani menceritakan pengalaman BUMN tersebut dalam penerbitan sukuk korporasi yang telah dilakukannya beberapa kali.
Negara Inggris sebagai negara non-muslim pertama yang menerbitkan sukuk negara sebesar £200 juta di tahun 2014, dengan dukungan lembaga keuangan yang memiliki pengalaman dan keahlian internasional dalam penerbitan sukuk siap mendukung upaya OJK dalam pengembangan pasar sukuk korporasi berdenominasi rupiah di Indonesia. (*) Ria Martati
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More