Muliaman D. Hadad; Ketua DK OJK. (Foto: Erman)
Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merevitalisasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) guna meningkatkan market share BPD yang tercatat stagnan bahkan menurun serta berperan lebih jauh dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang dicanangkan regulator.
Untuk itu, OJK mendorong bank pelat merah untuk bersinergi dengan BPD. “Terkait dengan pemerintah daerah, kita ingin merevitalisasi BPD karena market share-nya tidak berubah malah kecenderugannya terus turun. Kira-kira saat ini hanya 9-10% dari total market share perbankan nasional,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di Jakarta, Senin 29 Februari 2016.
Muliaman melanjutkan, selain untuk meningkatkan market share BPD, revitalisasi BPD juga perlu dalam rangka meningkatkan peran BPD di TPAKD. Untuk mencapai tujuan itu, dia mengungkapkan, pihaknya mendorong BPD untuk melakukan sinergi dengan bank-bank umum Badan Milik Usaha Negara (BUMN).
“Kalau daerahnya kecil, kalah daya saing, BPD bisa bersinergi dengan bank umum pemerintah. Kita juga dorong bank umum pemerintah ini punya binaan BPD dan dengan semangat saling menguntungkan kalau kedua pihak ini saling bersinergi. Saling mmbantu satu sama lain menurut saya ini menjadi penetrasi yang luar biasa. Kenapa dengan bank BUMN? Karena mereka sudah memiliki jaringan yang luas, hampir di tiap daerah ada,”tambah Muliaman.
Dia menjelaskan salah satu contoh sinergi atau kolaborasi yang bisa dilakukan adalah terkait sinergi SDM, Teknologi dan pengembangan produk. Sejauh ini, kata Muliaman, pihaknya telah membicarakan maksud tersebut ke kementerian BUMN.
“Saya sudah ngomong dengan Ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) untuk meminta bank BUMN membantu BPD paling tidak kerjasama teknis, teknologi bahkan kalau mau lebih jauh bisa kerjasama keuangan. Dia positif,” tutur Muliaman. Kendati demikian, Muliaman belum bisa memastikan kapan realisasi ini akan berjalan. (*) Ria Martati
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More