OJK_aset perbankan syariah
Jakarta– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia akhirnya telah menandatangani kesepakatan cross border supervision. Kesepakatan tersebut menurut Advisor Grup Dukungan Strategis Dewan Komisioner OJK Triyono mengatakan kesepakatan dalam rangka perjanjian bilateral ABIF tersebut ditandatangani pada April 2016 sebelum Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Azis menyelesaikan jabatannya.
” Kan Ibu Zeti berakhir, saat dia berakhir dia tanda tangan, tapi baru yang cross border supervision,” kata Triyono di sela-sela acara High Level Regional Seminar on Empowering MSMEs Trough Financial Literacy and Inclusion, Rabu 1 Juni 2016.
Sementara untuk perjanjian bilateralnya baru akan dibahas agustus. Sebelumnya, pembicaraan perjanjian bilateral masih terganjal oleh penyamaan biaya sistem pembayaran bank asal Indoensia yang akan melakukan ekspansi ke negara tersebut sebagai Qualified ASEAN Banks (QAB) dengan bank lokal setempat. Namun, Triyono mengatakan soal penyamaan biaya ATM tersebut sudah selesai.
“Itu sudah selesai, tapi mentranslasikan biaya ATM ke dalam schedule commitmen yang belum, by principal sih sudah,” tambahnya.
Editor : Apriyani K
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More