Keuangan

OJK Catat Piutang Pembiayaan Capai Rp475,58 Triliun pada Januari 2025

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan perkembangan terbaru di sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) pada Januari 2025.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK menuturkan bahwa piutang pembiayaan pada Januari 2025 tumbuh 6,04 persen menjadi Rp475,58 triliun dengan rasio net performing financing atau NPF Gross 2,96 persen dan NPF Net 0,93 persen.

“Sedangkan gearing ratio perusahaan pembiayaan menunjukkan angka yang stabil, yakni 2,21 kali, yang masih berada di bawah batas maksimum 10 kali,” ujar Agusman dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Februari 2025 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa, 4 Maret 2025.

Baca juga: OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh 10,27 Persen di Januari 2025

Sementara itu, lanjut Agusman, pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi sebesar 3,58 persen secara tahunan pada Januari 2025, dengan total pembiayaan mencapai Rp15,81 triliun. Meskipun terjadi penurunan di sektor ini, sektor lembaga keuangan mikro menunjukkan kinerja positif.

“Penyaluran pinjaman lembaga keuangan mikro tercatat sebesar Rp1,02 triliun pada Desember 2024, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,01 triliun,” tambahnya.

Di sisi lain, kata Agusman, industri fintech peer-to-peer (P2P) lending menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Outstanding pembiayaan sektor ini mencapai Rp78,50 triliun pada Januari 2025, mengalami kenaikan 29,94 persen dibandingkan dengan Rp60,42 triliun pada Januari 2024.

Baca juga: Utang Warga RI di Paylater Bank Tembus Rp22,57 Triliun per Januari 2025

“Tingkat risiko kredit macet, atau TWP90, menunjukkan perbaikan dengan penurunan dari 2,95 persen pada Januari 2024 menjadi 2,52 persen pada Januari 2025,” jelas Agusman.

Adapun sektor pembiayaan “buy now pay later” (BNPL) juga mencatatkan angka pertumbuhan yang mengesankan, dengan kenaikan sebesar 41,9 persen secara tahunan pada Januari 2025. Meski demikian, sektor BNPL ini mencatatkan NPF Gross sebesar 3,37 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Galih Pratama

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago