Perbankan dan Keuangan

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan per September 2024 sebesar Rp19,82 triliun.

“Per September 2024, outstanding paylater (BNPL) tercatat masih rendah, yaitu sebesar Rp19,82 triliun,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis dikutip Senin, 18 November 2024.

Meski demikian, pertumbuhan paylater perbankan tumbuh sangat signifikan selama setahun terakhir yaitu sebesar 46,42 persen yoy pada September 2024.

Dian menjelaskan, di tengah pertumbuhan paylater yang terus menanjak naik, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,98 persen.

“Risiko paylater masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 3,98 persen,” pungkas Dian.

Baca juga: Outstanding Paylater BCA Melonjak 169 Persen di Kuartal III 2024

Adapun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater perseroan mengalami kenaikan signifikan sejak diluncurkan pada Oktober tahun lalu.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebutkan bahwa outstanding pembiayaan Paylater BCA sebesar Rp300 miliar hingga kuartal III 2024. Angka ini tumbuh 169 persen secara year to date (ytd).

“Kami melihat bahwa ini sangat positif bisa menyasar segmen-segmen yang memang terbiasa untuk mungkin tidak terlalu big ticket size. Jadi tumbuh triple digit, Rp300 miliar lebih, kemudian growth-nya itu 169 persen (ytd),” kata Hera dalam acara Indonesia Knowledge Forum XIII 2024, di Hotel The Ritz Carlton, dikutip, Rabu, 13 November 2024.

Hera menjelaskan, lonjakan pertumbuhan tersebut merupakan sinyal positif, di mana masyarakat memanfaatkan fasilitas Paylater BCA untuk kebutuhan konsumtif.

“Jadi kita lihat bahwa ini merupakan sinyal positif bahwa orang itu memanfaatkan fasilitas ini karena di paylater sendiri sangat bermanfaat tampaknya baik itu untuk  yang konsumtif maupun yang lain,” jelas Hera.

Baca juga: Transaksi Paylater Bank Mandiri Tumbuh 2,5 Kali Lipat di Kuartal III 2024

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) paylater BCA masih terjaga baik. Tercatat total keseluruhan NPL BCA terjaga di bawah 2 persen per September 2024. Adapun, jumlah pengguna layanan Paylater BCA telah mencapai lebih dari 100.000 orang.

“NPL-nya rendah, di bawah 2 persen. Jadi kita merasa sangat bersyukur kita punya debitur-debitur atau yang menggunakan manfaat paylater itu, yang  jadi sangat berkualitas nasabah kita, dan kita berterima kasih juga untuk nasabahnya,” ungkapnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

33 mins ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

15 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

18 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

18 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

19 hours ago