Market Update

OJK Catat IHSG Menguat 20,18 Persen Sejak Awal 2025

Poin Penting

  • IHSG November 2025 ditutup di level 8.508,71, naik 4,22 persen (mtm) dan 20,18 persen (ytd), serta mencatat all time high 8.602,13 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.711 triliun.
  • RNTH mencetak rekor tertinggi Rp23,14 triliun, sementara jumlah investor tumbuh 32,29 persen ytd menjadi 19,67 juta.
  • Fundraising korporasi sepanjang 2025 mencapai Rp238,68 triliun (termasuk 18 emiten baru) dan aktivitas SCF serta bursa karbon terus meningkat dengan total transaksi karbon Rp79,52 miliar.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa kinerja pasar modal domestik pada November 2025 terus melanjutkan tren positif. Ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mampu ditutup pada level 8.508,71.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa perdagangan IHSG November 2025 menguat 4,22 persen month-to-month (mtm), sedangkan secara year-to-date (ytd) naik 20,18 persen.

“Pada periode tersebut IHSG kembali mencatatkan posisi all time high (ATH) pada level 8.602,13 pada 26 November 2025 demikian juga dengan kapitalisasi pasar saham yang mencapai sebesar Rp15.711 triliun di tanggal yang sama,” ucap Inarno dalam Konferensi Pers RDKB OJK di Jakarta, 11 Desember 2025.

Baca juga: OJK Berikan Relaksasi Kredit untuk Debitur Terdampak Bencana Sumatra

Dari sisi Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) November 2025 juga mencetak ATH sebesar Rp23,14 triliun atau secara ytd di posisi Rp17,22 triliun. Ini meningkat signifikan dibanding 2024 yang sebesar Rp12,85 triliun.

“Sejalan dengan arah penguatan pasar pada November 2025 investor asing membukukan nilai net buy di pasar saham domestik senilai Rp12,02 triliun mtm dan Oktober itu net buy mencapai Rp12,96 triliun rupiah mtm,” imbuhnya.

Sementara itu, dari indeks pasar obligasi atau ICBI juga menunjukkan penurunan tipis 0,43 persen mtm. Adapun nilai Asset Under Management (AUM) sebesar Rp996,60 triliun meningkat 3,11 persen mtm atau 19,02 persen ytd.

Investor Pasar Modal Meningkat

Kemudian, dari sisi jumlah investor pada November 2025 jumlah investor di pasar modal meningkat sebesar 4,80 juta ytd menjadi 19,67 juta atau tumbuh sebesar 32,29 persen.

Baca juga: Pengamat Beberkan Risiko Besar di Balik Wacana Penghapusan SLIK OJK

Dari sisi penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal per akhir November 2025 secara ytd target 2025 telah terlampaui dengan nilai penawaran umum mencapai Rp238,68 triliun. Sebanyak18 korporasi di antaranya merupakan emiten baru yang melakukan fundraising senilai Rp13,30 triliun.

Di sisi lain, untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), selama November terdapat 26 efek baru dan terdapat 13 penerbit baru, serta nilai dana yang dihimpun Rp38,03 miliar.

Sementara dari sisi perdagangan bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga November terdapat 145 pengguna jasa yang telah terdaftar, dengan volume transaksi 1.621.669 ton CO2 equivalent dan akumulasi nilai transaksi sebesar Rp79,52 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Generali Indonesia Tegaskan Komitmen Diversity, Equality & Inclusion

Memperingati Hari Disabilitas Internasional, Generali Indonesia kembali menegaskan komitmen Diversity, Equity dan Inclusion (DEI) yang… Read More

48 mins ago

Insentif Impor Mobil Listrik CBU Disetop 2026, Ini Prediksi Harga Jual di RI

Poin Penting Pemerintah hentikan insentif impor Completely Built Up (CBU) mobil listrik mulai Januari 2026.… Read More

7 hours ago

Pangsa Motor Listrik Masih Kecil Dibanding Mobil, Ini Sebabnya

Poin Penting Pangsa pasar motor listrik sangat kecil, baru sekitar 1% dari total penjualan motor… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Perkuat Kepercayaan Publik di Era AI

Poin Penting Bank Mandiri menekankan kemanusiaan sebagai inti inovasi di era AI dan digitalisasi. Prinsip… Read More

8 hours ago

Inflasi Medis dan Regulasi Baru Dorong Perusahaan Ubah Manfaat Kesehatan Karyawan

Poin Penting Lonjakan biaya kesehatan dan aturan OJK serta BPJS mendorong perusahaan evaluasi ulang desain… Read More

8 hours ago

IASC OJK Terima Laporan Kerugian Rp8,2 Triliun hingga November 2025

Poin Penting IASC OJK mencatat kerugian akibat penipuan dari Januari-November 2025 mencapai Rp8,2 triliun. Sebanyak… Read More

9 hours ago