News Update

OJK Buka Peluang Ubah Ketentuan Capping Bunga Deposito

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih akan menerapkan kebijakan batas atas (capping) suku bunga deposito, meski Bank Indonesia (BI) merubah suku bunga acuannya dari BI Rate menjadi BI 7-day Reverse Repo Rate.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, di Gedung Radius Prawiro, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016. Menurutnya, OJK juga belum berencana melakukan perubahan atas ketentuan capping bunga deposito yang telah berlaku tersebut.

“Sementara ini kita tidak mau merubah apapun dari sisi level, supaya bank tidak terlalu bingung dulu mencari penyesuaian,” ujar Nelson.

Dia mengatakan, perlu menunggu hasil dana repatriasi yang didapat bank dari program pengampunan pajak (tax amnesty) untuk mengubah aturan batas atas suku bunga deposito perbankan. Paling tidak dibutuhkan waktu hingga periode pertama tax amnesty berakhir atau hingga akhir tahun 2016.

“Kalau sampai September atau akhir tahun ini betul likuiditasnya melimpah, tidak ada lagi perang suku bunga hanya untuk merebut dana tax amnesty yang sekarang kita belum tahu kayak apa besarnya, nanti akan kita lihat lagi,” ucapnya.

Saat ini aturan capping berlaku bagi bank yang masuk kelompok Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) III dan bank BUKU IV. Dengan ketentuan ini, suku bunga bank BUKU III dibatasi 100 basis poin (bps) di atas BI rate, sementara bank BUKU IV sebesar 75 bps di atas BI rate.

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa aturan capping dimaksudkan agar tidak ada perang suku bunga yang terjadi di bank-bank besar. Menurutnya, jika tujuan tersebut bisa dicapai, maka OJK membuka peluang untuk melihat kembali stance kebijakan yang akan diambilnya.

“Kita lihat kondisi tahapan-tahapan dampak dari policy BI. Bank bagaimana meresponnya, masyarakat bagaimana meresponnya. Kalau ternyata bank-bank kecenderungannya ikut turun. Kita yakin tidak akan ada tiba-tiba yang bouncing. Barangkali dalam waktu dekat kita review,” tutupnya. (*)

 

Editor : Apriyani K

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

17 mins ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

1 hour ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

2 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

13 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

15 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

16 hours ago