Tahun Ini OJK Didik 100 Emiten Baru Melantai di Bursa
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku belum mendapat surat pemberitahuan terkait dengan penghentian bisnis ritel Citibank di Indonesia.
Kepala Departemen Pengawasan Bank OJK Defri Andri menyatakan, proses teknis penghentian bisnis tersebut masih harus melalui pemberitahuan OJK.
“Belum (terima laporan), karena ini kan baru sekali ya. Mungkin nanti bisa ditanyakan lebih lanjut ke Citibank-nya. Prosesnya masih panjang, saat ini masih menunggu laporan dari Citi, termasuk pelaksanaan teknisnya,” kata Defri kepada media di Jakarta, Jumat 16 April 2021.
Meski demikian, Defri menilai kondisi tersebut tidak akan mengganggu bisnis kredit secara industri. Pihaknyapun masih optimis kredit perbankan masih akan positif di akhir tahun 2021.
Sementara itu, CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, penutupan bisnis ritel tersebut tak akan berdampak pada klien maupun nasabah Citibank di Tanah Air. Dari sisi operasional bisnis Citibank Indonesia sendiri menurutnya juga tak akan mengalami perubahan dan akan berjalan seperti biasa.
“Untuk saat ini, kami akan terus melayani klien dan nasabah kami dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang kami lakukan selama ini. Tidak akan ada perubahan langsung pada operasi kami di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan kami setelah pengumuman ini,” ujar Batara dalam keterangannya (16/4).
Sebagai informasi saja, Citigroup mengumumkan kabar mendadak bahwa Citi akan menutup bisnis perbankan ritel di 13 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika termasuk Indonesia.
Adapun bisnis utama di layanan ritel perbankan atau global consumer banking (GCB) Citibank adalah kartu kredit, pinjaman nasabah, tabungan dan deposito, wealth management yang mencakup produk investasi, asuransi dan treasury. GCB adalah perintis dalam industri kartu kredit di Indonesia dan juga wealth management. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More