Perbankan

OJK Beberkan Alasan Molornya Merger Bank Nobu dan Bank MNC

Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengungkapkan, rencana merger dua bank antara Bank Nobu dan Bank MNC masih terus berjalan. Meskipun, proses merger terjadi keterlambatan atau molor dari yang sebelumnya diperkirakan pada Agustus 2023 ini akan rampung.

“Mengenai masa jangka waktu yang masih merupakan isu, saya kira memang bisa saja terjadi keterlambatan. Tetapi ini bukan merupakan berkurangnya komitmen mereka (Bank Nobu dan Bank MNC),” ungkap Dian dalam Konferensi Pers RDK OJK, Kamis 3 Agustus 2023.

Baca juga: Diisukan Bakal Merger, Bagaimana Masa Depan Bank Nobu?

Dian mengaku, pihaknya sudah berbicara kepada kedua belah pihak (Bank Nobu dan Bank MNC) bahwa mereka tetap berkomitmen untuk mewujudkan proses merger secara optimal dalam memperkuat bisnis.

“Karena kita juga mengatakan ini adalah point of no returns, kita tidak bisa mundur dan mungkin isu yang masih menjadi pembicaraan itu bisa men-delay, tetapi itu justru akan menurut saya akan semakin memantapkan merger secara lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Dian, keterlambatan tersebut dikarenakan masih adanya pembahasan mengenai porsi kepemilikan saham, serta hal-hal teknis lainnya seperti, penetapn prioritas dari fokus bisnis ke depannya.

“Hal-hal teknis lainnya harus dibicarakan tetapi ini hanya persoalan teknis yang saya kira walaupun memerlukan waktu tetapi pada akhirnya akan berujung kepada proses merger yang mudah-mudahan semakin baik karena akan tercapai kesepakatan kedua belah pihak secara komprehensif,” jelasnya.

Baca juga: Waduh, Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, DPK juga Ikut-ikutan Melambat

Dian menambahkan, bahwa merger ini bukan sebuah paksaan dari OJK namun sebuah kesukarelaan, di mana hal tersebut merupakan suatu percontohan yang sangat baik. Bahwa Bank Nobu dan Bank MNC ini bisa melakukan konsolidasi untuk memberikan kontribusi di sektor keuangan.

“Bahwa dua konglomerat itu bisa melakukan konsolidasi yang diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih baik di sektor keuangan dari dua bank ini. Nanti kalau merger tentu akan memiliki kekuatan dan confidence yang lebih dari masyarakat,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

16 mins ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

23 hours ago