Keuangan

OJK Beberkan 3 Tantangan Besar Industri Fintech di Masa Depan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat ada tantangan-tantangan yang nantinya akan dihadapi oleh pelaku industri financial technology (fintech) di masa mendatang.

Menurut Djoko Kurnijanto, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD OJK, setidaknya ada 4 tantangan besar yang harus pelaku usaha lewati. Dimulai dari business continuity, yang menurut Djoko, bisa dilihat dari dua aspek, yaitu tata kelola perusahaan dan permodalan.

“Banyak sekali perusahaan fintech yang berhenti di tengah jalan karena kurangnya tata kelola yang memadai dan juga permodalan, atau kurang menarik buat investor untuk bisa menanamkan dananya untuk bisnis ini,” kata Djoko dalam acara Pre-Event Media Gathering Bulan Fintech Nasional (BFN) dan Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024, Senin, 4 November 2024.

Baca juga: AFPI Edukasi PMI di Hong Kong Terkait Fintech Lending

Djoko mengungkapkan, ada penurunan jumlah investor untuk mendanai sektor fintech. Namun, dalam annual member survei yang Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) luncurkan beberapa waktu lalu, ada rencana untuk meningkatkan eksposur kepada pihak asing.

Selanjutnya, tantangan kedua yang dihadapi industri adalah sumber daya, khususnya manusia. Untuk itu, BFN dan acara IFSE diharapkan bisa menemukan talenta-talenta baru di industri ini.

“Dari kegiatan selama dua hari expo dan summit itu, kita bisa mempertemukan para mereka-mereka yang tertarik di bidang fintech ini untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka di per-digitalan ini,” terang Djoko.

Tantangan berikutnya yang menurut Djoko cukup penting, adalah kemitraan dan kolaborasi. Aspek ini, terang Djoko, tertuang dalam peta jalan pengembangan ITSK dan IAKD yang OJK luncurkan pada Agustus 2024 lalu.

Baca juga: AFTECH Ungkap Penurunan Suku Bunga Fintech Lending Perluas Akses Masyarakat

Menurut Djoko, pelaku fintech wajib bekerja sama dengan sejumlah pilar, seperti regulator, industri keuangan lain macam bank dan asuransi, media, akademisi, dan pastinya, sesama pelaku usaha. Djoko melihat, kolaborasi ini akan menjadi bagian integral dari kinerja pemain-pemain di fintech.

“Kolaborasi seperti inilah yang akan mewarnai kegiatan-kegiatan ini ke depan untuk lebih banyak lagi,” tutup Djoko. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

2 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

2 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

9 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

11 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

1 day ago