Yogyakarta–Rencana Bank Indonesia (BI) menerapkan Giro Wajib Minimum (GWM) secara average atau GWM Average dinilai Otoritas Jasa Keuangan akan sangat membantu perbankan menjaga likuditas.
Likuiditas dalam industri perbankan sendiri sering diumpamakan sebagai darah, sehingga ketersediaannya menjadi sangat penting bagi stabilitas industri ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, bahwa saat ini kondisi likuiditas perbankan masih sangat bagus. “Bank-bank itu taruh di BI bisa sampai Rp300 triliun lebih. Likuiditas punya bank taruh di sana. Dari segi likuiditas itu uangnya ada,” tuturnya di Yogyakarta, Rabu, 23 November 2016.
Sebagai informasi, GWM-Primer atau simpanan minimum bank dalam rupiah atau valuta asing (valas) di BI saat ini sebesar 6,5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. (Baca juga: Likuiditas dan Permodalan Bank Terjaga)
Sebelum GWM Averaging diterapkan, bank setiap saat harus menaruh 6,5% dari total DPK di giro BI. Setelah GWM Averaging diterapkan, maka kewajiban bank dalam menaruh simpanan di giro BI akan dihitung secara rata-rata per periode, dan tidak setiap waktu.
“Semalam BI siapkan GWM average, bisa membuat ruangan tambahan bagi teman-teman perbankan, bisa memengaruhi kondisi likuiditas. Bisa membantu manajemen likuiditas perbankan. Kami apresiasi BI yang sudah istilahnya sudah memberikan ruangan likuiditas untuk manage lebih longgar,” ucap Muliaman. (*)
(Baca juga: Jaga Likuiditas Bank, BI Siapkan GWM Averaging)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More