Keuangan

OJK Akan Bentuk Pusat Data Fintech Lending, Pinjol Nakal Siap-Siap Kena Sentil

Jakarta – Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berfokus untuk membentuk Pusat Data Fintech Lending (Pusdafil).

Agusman menjelaskan bahwa dengan adanya Pusdafil tersebut, nantinya dapat menjadi acuan bagi industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) untuk mempertimbangkan pemberian kredit kepada calon nasabahnya yang akan terkoneksi dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Baca juga: Punya 2 ADK Baru, OJK Siap Perkuat Pengawasan Kripto hingga Pinjol

“Setelah POJK 10 2022 kita memiliki pusat data fintech landing yang robust (kokoh) ini sangat penting karena nantinya dengan Pusdafil ini kita data transaksi pendanaan lendingnya kita bisa monitor secara harian dan lebih bagus lagi kita bisa connect kita sandingkan dengan SLIK,” ucap Agusman dalam konferensi pers di Jakarta, 18 Agustus 2023.

Dirinya menjelaskan, proses pembentukan Pusdafil tersebut masih dalam tahap pengembangan, yang membutuhkan simulasi, exercise atau latihan untuk melihat seberapa kokoh manfaat dan chemistry yang akan diciptakan antara Pusdafil dengan SLIK OJK

“Ini dalam tahap pengembangan itu nantikan butuh simulasi, exercise pengembangan sistem yang penting, nanti ketika kita uji coba itu seberapa robust, seberapa besar manfaat chemistrynya,” imbuhnya.

Baca juga: Tutup Lebih dari 5 Ribu Pinjol Ilegal, OJK Wanti-Wanti Hal Ini ke Mahasiswa

Selain itu, Agusman juga melihat masih terdapat kendala dalam pembentukan Pusdafil, salah satunya terkait dengan banyaknya data individual dalam SLIK OJK yang perlu disesuaikan.

“Biar tau kita yang mau kita kasih pinjam ini orangnya bener apa ngga kreditnya oke ngga di tempat lain kalau kita bermasalah ngapain kita kasih tenggelam juga uang kita,” ujar Agusman.

Seperti diketahui, pertumbuhan industri fintech P2P Lending hingga Juni 2023 tercatat masih tumbuh sebesar 18,86 persen dengan tingkat kredit macet atau TWP90 berada di level 3,36 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

39 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

49 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago