Keuangan

OJK: 109 Asuransi dan Reasuransi Sudah Penuhi Ekuitas Minimum

Poin Penting

  • 75,7 persen perusahaan asuransi dan reasuransi telah memenuhi ekuitas minimum tahap pertama 2026 sesuai catatan OJK per Juli 2025.
  • Target pemenuhan ekuitas minimum 2028 mencakup 67 perusahaan KPPE 1 dan 49 perusahaan KPPE 2.
  • OJK dorong pemenuhan ekuitas lewat rencana bisnis dan opsi merger/akuisisi.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juli 2025 sebanyak 109 dari 144 perusahaan asuransi dan reasuransi atau sekitar 75,7 persen telah memenuhi ketentuan ekuitas minimum tahap pertama tahun 2026.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa, untuk target pemenuhan ekuitas minimum tahun 2028 terdapat 67 perusahaan pada KPPE 1 dan 49 perusahaan pada KPPE 2. 

“Tujuan pengaturan ini adalah memperkuat permodalan dan stabilitas sektor perasuransian,” ucap Ogi dalam keterangan tertulis dikutip, 18 September 2025.

Baca juga: OJK Pangkas Co-Payment Asuransi Kesehatan Jadi 5 Persen

Ogi menambahkan, OJK akan terus memantau sekaligus mengarahkan agar rencana pemenuhan ekuitas tercermin dalam rencana bisnis perusahaan asuransi maupun reasuransi.

Merger Jadi Solusi Penuhi Ekuitas Asuransi

Tidak hanya itu, konsolidasi melalui rencana penggabungan (merger) atau akuisisi juga dapat menjadi pilihan sehat yang diharapkan memperkuat kapasitas industri secara jangka panjang.

Adapun, aturan terkait permodalan ini tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Dalam aturan tersebut, ditetapkan bahwa modal disetor untuk perusahaan asuransi yang baru berdiri minimal Rp1 triliun. Sedangkan perusahaan reasuransi baru minimal Rp2 triliun.

Baca juga: Pemangkasan Suku Bunga BI, Investasi Industri Asuransi Masih Didominasi SBN

Sementara itu, untuk perusahaan asuransi yang sudah berdiri, wajib memiliki ekuitas minimum Rp250 miliar dan Rp100 miliar untuk asuransi syariah paling lambat 31 Desember 2026.

Sedangkan, bagi perusahaan reasuransi, ekuitas minimum yang harus dipenuhi adalah Rp500 miliar dan Rp250 miliar untuk reasuransi syariah. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

32 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

4 hours ago