Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) mengaku tak terlalu ambisius meningkatkan pertumbuhan kreditnya pada tahun ini. Menurunnya permintaan kredit masih menjadi salah satu hal yang mendasar bagi bank untuk mendorong ekspansi kredit.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja saat jumpa pers di menara OCBC NISP Jakarta. Permintaan kredit yang belum terlihat membaik, ujar Parwati, menuntut OCBC NISP agar lebih hati-hati. Namun pihaknya optimis dapat meningkatkan pertumbuhan kredit hingga double digit hingga akhir tahun.
“Kami sih yakin pertumbuhan kredit antara 10 persen hingga 15 persen. Harapannya sih hingga akhir tetap segitu. Karna hingga September tahun ini pertumbuhannya sudah sekitar 17 persen,” ungkap Parwati Surjaudaja saat jumpa pers di menara OCBC NISP Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Parwati juga menambahkan, pihaknya masih fokus untuk menyalurkan kredit secara merata pada segmen ritel dan korporasi hingga tahun depan. Dirinya menilai, segmen tersebut masih terlihat stabil dan sehat.
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2017 OCBC NISP telah mencatatkan pertumbuhan kreditnya hingga 17 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 103,34 triliun.
Selain itu, Bank OCBC NISP juga berhasil mencatatkan peningkatan asetnya yang mencapai 16 persen atau menjadi Rp149,8 triliun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp129,5 triliun.
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More