Jakarta – PT Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih di Semester I 2018 sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat 18 persen dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yang tercatat sebesar Rp1,1 triliun. Peningkatan laba bersih ini terutama didorong oleh peningkatan kredit bruto.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, penyaluran kredit OCBC NISP di Semester I 2018 sebesar Rp116,9 triliun atau mengalami pertumbuhan mencapai 16 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama yang sebesar Rp100,6 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan kredit ini sejalan dengan kemampuan perseroan menjaga kualitas kredit. Di mana Bank OCBC NISP mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1,8 perssn dan nett sebesar 0,7 persen di sepanjang Semester I 2018.
Sementara itu, Bank OCBC NISP juga mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp120,5 triliun di Semester I 2018 atau tumbuh sebesar 13 persen dibanding dengan Semester I 2017 yakni Rp106,2 triliun. Kenaikan DPK diimbangi dengan kenaikan penyaluran kredit, yang menjadi fungsi intermediasi Bank OCBC NISP.
Dengan pertumbuhan yang positif tersebut baik dari sisi DPK maupun kredit, kata dia, Bank OCBC NISP juga mampu berhasil mencatatkan pertumbuhan aset yang sebesar 19 persen pada Semester I 2018 menjadi Rp170,3 triliun dari Rp143,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Bank OCBC NISP mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kegiatan usaha, yang disertai pengelolaan risiko yang terukur dan implementasi tata kelola usaha (GCG). Diharapkan kinerja Bank OCBC NISP bisa senantiasa terjaga baik,” ujar Parwati dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.
Ke depan, lanjut dia, Bank OCBC NISP akan fokus untuk menumbuhkan segmen ritel dan menjaga kualitas aset. Inovasi demi inovasi juga tetap menjadi prioritas dan akan terus dihadirkan agar tetap unggul di tengah persaingan yang semakin kompetitif. “Kami akan mengupayakan akselerasi pertumbuhan bisnis yang tetap selaras dan relevan dengan kebutuhan nasabah,” tutupnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More