Jakarta – PT Bank OCBC NISP membukukan laba bersih di sepanjang 2018 sebesar Rp2,6 triliun, atau mengalami peningkatan hingga mencapai 21 persen bila dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,2 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, realisasi laba bersih di akhir 2018 ini ditopang oleh penyaluran kredit yang tercatat sebesar Rp117,8 triliun, atau mengalami pertumbuhan double digit atau 11 persen bila dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar Rp106,3 triliun
Kenaikan pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank OCBC NISP. Sampai akhir tahun 2018, perseroan berhasil membukukan DPK sebesar Rp125,6 triliun atau meningkat 11 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp113,4 triliun.
Kinerja keuangan yang positif itu, kata Parwati, turun mendongkrak total aset Bank OCBC NISP hingga akhir 2018 yang tercatat sebesar Rp173,6 triliun. Total aset tersebut mengalami pertumbuhan hingga mencapai 13 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp153,7 triliun.
“Kinerja positif Bank OCBC NISP sepanjang tahun 2018 yang terlihat pada pertumbuhan total aset, penyaluran kredit dan dana pihak ketiga di atas 10 persen ini merupakan hasil dari penguatan model bisnis dan transformasi yang dilakukan secara konsisten di berbagai aspek,” ujar Parwati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.
Selain itu, di sepanjang tahun 2018, Bank OCBC NISP juga berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas portofolio kredit. Bank OCBC NISP konsisten menjaga rasio kredit bermasalah/Non-Performing Loan (NPL) di bawah ketentuan, yakni NPL gross sebesar 1,7 persen dan NPL nett sebesar 0,8 persen.
Dalam rangka penerapan keuangan berkelanjutan, Bank OCBC NISP mulai memetakan portofolio hijau yang dimiliki. Pada Oktober 2018 International Financial Corporation (IFC), anggota grup Bank Dunia, telah memberikan pembiayaan kepada Bank OCBC NISP sebesar Rp2 triliun untuk jangka waktu 5 tahun.
Dana tersebut dipergunakan Bank OCBC NISP untuk mendanai proyek-proyek berwawasan lingkungan (green financing), seperti efisiensi energi dan energi terbarukan. Hingga akhir tahun 2018, sebagian dana telah dimanfaatkan untuk pembiayaan debitur antara lain yang bergerak di bidang pengelolaan air.
Ke depannya, Bank akan terus bertransformasi dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya juga optimis untuk terus mengembangkan bisnis di 2019 dengan terus mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis secara kreatif dan mendukung inisiatif keuangan yang berkelanjutan.
“Kami memulai tahun 2019 dengan momentum positif di seluruh lini bisnis sepanjang tahun 2018. Bank OCBC NISP juga akan melanjutkan transformasi melalui optimalisasi inisiatif digital dan integrasi layanan nasabah guna menghadirkan customer experience yang lebih baik,” ucap Parwati. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More