Jakarta – Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,64 triliun di Semester I-2022 atau meningkat 12% dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yaitu sebesar Rp1,47 triliun. Adapun pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 4,2% yoy menjadi Rp4,03 tiliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, capaian laba bersih tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat sebesar 10% (yoy) menjadi Rp127,1 triliun dibandingkan dengan Semester I-2021 yang sebesar Rp115,5 triliun. Hal ini, ditopang oleh pertumbuhan kredit di segmen ritel sebesar 15% dan di segmen bisnis sebesar 7%.
Tidak hanya itu, penyaluran kredit Bank OCBC NISP untuk para pelaku usaha perempuan melalui program TAYTB Women Warrior mencatat peningkatan signifikan sebesar 41% yoy dan peningkatan jumlah nasabah sebesar 20% yoy pada Semester-I 2022.
Seiring dengan pemulihan ekonomi, Bank OCBC NISP mengalami penurunan rasio NPL. Pada akhir Juni 2022 NPL gross tercatat sebesar 2,4% dan NPL net sebesar 0,8%, di periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing tercatat sebesar 2,5% dan 1,0%.
“Walaupun Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, pertumbuhan ekonomi global diprediksi berada pada kisaran 3,0% tahun ini dan tahun depan. Ditambah dengan terus berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, ketidakpastian dan ancaman resesi semakin sulit dihindari. Kondisi Indonesia sendiri menurut Kementerian Keuangan masih cukup positif terlihat dari utang luar negeri pemerintah dan utang korporasi yang menurun,” ujar Parwati, Kamis, 28 Juli 2022.
Namun, lanjutnya, Bank OCBC NISP tetap optimis sekaligus waspada agar terus dapat menangkap peluang di tengah ancaman resesi. Bank OCBC NISP sendiri akan terus mempertahankan kinerja positif dan membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankannya sehingga bersama dapat melaju jauh dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Sementara itu, DPK (Dana Pihak Ketiga) tumbuh 14% secara yoy menjadi sebesar Rp171,5 triliun yang pada tahun sebelumnya diperiode yang sama sebesar Rp150,4 triliun, dengan komposisi CASA sebesar 56,7%. Selain itu, asset tumbuh 11% yaitu sebesar Rp223,4 miliar dari Rp201,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun pertumbuhan DPK dan CASA, ditopang oleh jumlah transaksi digital di One Mobile juga meningkat sebesar 31% yoy yang membuat nilai transaksi secara keseluruhan meningkat sebesar 24%, dan jumlah pengguna bertambah 19% secara yoy. Sementara itu, dari layanan Velocity@ocbcnisp mengalami pertumbuhan nilai transaksi sebesar 27%, jumlah frekuensi transaksi dan pengguna masing-masing sebesar 20% dan 15% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Selain itu, Penyaluran KPR mencatatkan kenaikan sebesar 26% YoY termasuk didukung oleh program KPR Easy Start.
“Hingga akhir Juni 2022, nilai transaksi digital Bank OCBC NISP tumbuh sebesar 26% yoy. Atas peningkatan ini, pendapatan yang berasal dari transaksi digital turut mengalami peningkatan sebesar 13% yoy,” tambah Parwati. (*) Irawati
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More