Jakarta–Pertumbuhan investasi di Tanah Air semakin menunjukan geliatnya. Tidak hanya pasar saham yang terus mengalami peningkatan indeks, pasar obligasi juga masih diminati para investor, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Riki Frindos, CEO Eastspring Investment Indonesia, mengatakan minat investor masih sangat tinggi karena suku bunga atau yield yang ditawarkan issuer masih lebih tinggi daripada inflasi. Minat investor lebih tinggi lagi terhadap obligasi yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.
“Masuk ke pasar obligasi di sini tidak akan rugi karena masih lebih tinggi dari inflasi. Apalagi masuk ke obligasi pemerintah yang terbilang risk free. Oleh karena itu, banyak sekali investor yang ingin masuk ke obligasi, terutama investor luar negeri,” jelasnya.
Dia melanjutkan, rata-rata yield obligasi yang ditawarkan sebesar 7,8% pada tahun ini. Sedangkan untuk obligasi yang memiliki tenor 10% memiliki yield rata-rata 8%.
Masih menurut Riki, banyaknya investor asing yang masuk ke dalam negeri ini juga disebabkan rendahnya yield yang ditawarkan negara-negara lain. Meskipun Amerika Serikat menaikan suku bunga The Fed dan menaikkan yield obligasinya, namun tidak banyak investor obligasi yang masuk ke sana.
“Selisih yield yang ada di Indonesia dengan Amerika bisa mencapai 6-7%, hal ini juga yang membuat pasar obligasi di dalam negeri masih lebih menarik dari pasar obligasi negara lain. Uang yang mereka tempatkan di sini tidak akan susut karena inflasi,” pungkasnya. (*) Indra Haryono
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mulai menjajaki pelbagai potensi kerja sama investasi, khususnya… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan laba perbankan hingga akhir tahun 2024 masih akan positif, meski… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah utang PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex kepada perbankan… Read More