News Update

Obligasi BTN Mengalami Kelebihan Permintaan

Jakarta–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengklaim bahwa surat utang (obligasi) berkelanjutan ll Tahap ll tahun 2016 telah mendapat respon positif oleh masyarakat (investor).

Masa penawaran awal (book building) obligasii tersebut dimulai pada 18 juli 2016 dan berakhir pada 1 Agustus 2016.

“Kami bersyukur, obligasi BTN mendapat respon positif dari masyarakat khususnya dari para investor. Obligasi BTN II Berkelanjutan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe), atau dari yang kita terbitkan senilai Rp3 triliun meningkat menjadi Rp3,4 triliun,” kata Direktur Utama BTN, Maryono, saat ditemui di acara seminar tentang amnesti pajak di Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Salah satu tujuan penerbitan obligasi, menurut Maryono, sebagai alternatif produk investasi dalam tax amnesty. Karena BTN ingin sekali berperan dalam menyukseskan program pemerintah tersebut dengan memberikan banyak alternatif produk kepada masyarakat atau calon investor.

“Obligasi yang BTN terbitkan untuk mendukung dan menyukseskan Program Amnesti Pajak dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka sebagai salah satu gateway, Bank BTN akan menawarkan berbagai macam produk yang menarik sebagai sarana investasi jangka pendek, menengah dan panjang,” jelas Maryono.

Maryono juga menegaskan, pihak BTN masih optimis akan menghimpun dana repatriasi yang diperkirakan mencapai Rp50 triliun yang akan difokuskan BTN untuk penyaluran ke sektor rill. Pasalnya, dana ini akan sangat membantu dalam menyukseskan program sejuta rumah yang dilakukan pemerintah.

Seperti diketahui, BTN telah mendapatkan ijin sebagai bank gateway dalam Program Amnesti Pajak pada tanggal 8 Agustus 2016.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan RI telah menyetujui Bank BTN sebagai administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang merupakan salah satu syarat penunjukan bank sebagai gateway dalam menerima dana repatriasi Amnesti Pajak.

“Ijin sebagai Gateway dalam program Amnesti Pajak baru keluar 8 Agustus kemarin atau baru 10 harian, jadi belum keliatan. Kalau repatriasi belum ada, baru deklarasi atau dalam negeri, nilainya Rp 100 miliar,” tegasnya. (*) Dwitya Putra

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago