Lebih lanjut Muliaman mengaku, bahwa perbaikan penyaluran kredit bersumber dari segmen ritel. Dengan adanya tren positif di industri perbankan, kata dia, maka akan ada peluang NPL untuk dapat turun ke bawah 3,1% (gross) pada 2017. “Pelan-pelan bisa,” paparnya.
Sementara jika melihat di sepanjang tahun berjalan hingga triwulan III-2016, lanjut Muliaman, memang banyak tantangan yang menghadang kinerja bisinis bank. OJK pun sudah meminta perbankan untuk memitigasi risiko, jika terdapat potensi kenaikan NPL.
Selain masih adanya tantangan dari proses pemulihan ekonomi domestik, OJK melihat, di triwulan IV-2016 ini tantangan juga datang dari dinamika ekonomi global seperti sentimen dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016, dan ekspetasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve di Desember 2016.
Kendati demikian, jelas Muliaman, pihaknya sudah mengantisipasi potensi pengetatan likuiditas perbankan, jika terjadi arus dana keluar (capital outflow) akibat sentimen kenaikan bunga The Fed. “Kita akan pantau terus dan kita antisipasi ini,” tutupnya. (*) (Baca juga : OJK Yakin Industri Keuangan Dorong Ekonomi Tumbuh 6% )
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More