Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar as pada hari ini (24/9) dibuka pada posisi Rp14.825/US$, tercatat melemah 10 poin atau 0,07 persen dari penutupan perdagangan kemarin (23/9) Rp14.815/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengungkapkan,sentimen penguatan dollar masih terjadi semalam dan bisa berimbas pagi ini yang bisa menekan rupiah hari ini.
“Penguatan dolar ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap pelambatan pemulihan ekonomi di AS. Hal ini pula yang mendorong indeks saham AS turun dalam semalam,” kata Ariston di Jakarta, Kamis 24 September 2020
Ariston menambahkan, kekhawatiran pelambatan pemulihan ekonomi AS ini muncul karena pandemi yang masih berlangsung namun paket kedua stimulus fiskal AS masih belum ada kesepakatan.
Sementara isu pemulihan ekonomi dan kondisi pandemi dari dalam negeri juga bisa memberi tekanan ke rupiah. Terlebih pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengganggu sentimen pasar dengan meramal ekonomi RI masih jatuh di di kuartal III-2020. Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1% hingga positif 0,2%, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9% sampai minus 1,0%.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (24/9) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.949/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.835/US$ pada perdagangan kemarin (23/9). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More