Perbankan

Nilai Transaksi SuperApp Livin By Mandiri Melejit 32,32 Persen jadi Segini

Jakarta – Bank Mandiri berhasil mencatat kinerja positif dari SuperApp Livin By Mandiri. Hal ini tercermin dari beberapa aspek, mulai dari pertumbuhan pengguna, jumlah transaksi, pembayaran melalui QRIS, dan lainnya.

Menurut Direktur Information Technology (IT) Bank Mandiri, Timothy Utama, Livin By Mandiri berhasil mencatat pertumbuhan pengguna aplikasi tertinggi di Indonesia. Mereka mencatat bahwa sejak aplikasi diluncurkan, Livin By Mandiri sudah memiliki 23 juta pengguna, tumbuh 44 persen secara year on year (yoy), di mana 60 persen di antaranya merupakan pengguna aktif.

“Pada kuartal IV 2023, Livin mencatat rata-rata pembukuan rekening per hari tertinggi di Indonesia, sebesar 25 ribu rekening per harinya,” lanjut Timothy dalam “Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2023 Bank Mandiri” pada Rabu, 31 Januari 2024.

Baca juga: Bank Mandiri Targetkan Kredit 2024 Tumbuh Hingga 15 Persen, Intip Strateginya

Livin By Mandiri juga konsisten meluncurkan fitur-fitur bermanfaat bagi penggunanya. Hal ini, menurut Timothy, membuat nilai transaksi SuperApp ini tumbuh 32,32 persen (yoy) menjadi Rp3.271 triliun hingga Desember 2023 lalu.

Selain itu, keberadaan aplikasi yang diluncurkan pada Oktober 2021 ini juga berhasil membuat Bank Mandiri terus menggaet nasabah baru, bahkan di atas rata-rata industri. Pada kuartal lalu saja, pertumbuhan tabungan Bank Mandiri tumbuh 5,92 persen (yoy), di atas pertumbuhan tabungan nasional yang “hanya” mencapai 1,66 persen (yoy).

“Melalui inovasi, Livin dapat mendorong pertumbuhan tabungan Bank Mandiri, sehingga dapat terus melaju di atas industri,” paparnya.

Selanjutnya, volume pembayaran QRIS hingga Desember 2023 dari aplikasi ini mencapai 210 juta transaksi, 5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan Desember 2022. Timothy berujar, ini disebabkan karena salah satu inovasi Bank Mandiri yang membolehkan nasabah memilih sumber dana untuk melakukan transaksi, seperti dari tabungan, kartu kredit, hingga paylater.

Bank Mandiri adalah bank pertama di Indonesia yang mencatatkan hal ini. Bank Mandiri juga bank pertama yang memperkenalkan fitur “Smart Payment” yang membantu penggunanya dalam membayar tagihan dan transaksi e-commerce.

Baca juga: Adu Laba BRI, Mandiri, BCA dan BNI Sepanjang 2023, Siapa Juaranya?

Ada juga fitur e-wallet linkage untuk mengelola akun e-wallet seperti Gopay, LinkAja, OVO, ShopeePay, dan lainnya, tanpa berpindah aplikasi.

“Dengan inovasi ini, kami dapat meningkatkan volume pembayaran top up e-wallet dan smart payment menjadi 760 juta transaksi pada 2023 atau tumbuh 31 persen (yoy),” beber Timothy.

Livin By Mandiri juga mencatat pencairan kredit serba guna hingga Rp5 triliun hingga akhir tahun lalu. Mereka juga meluncurkan fitur buy now pay later (BNPL), yang kini bisa semakin membantu nasabah untuk bertransaksi. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Duh! Marak Anak Muda Nunggak Paylater hingga Sulit Akses KPR dan Dapat Kerja, Ini Pesan OJK

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa… Read More

38 mins ago

Bibit Edukasi Publik Soal Pasar Modal Lewat Art Jakarta 2024

Jakarta - PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) ikut berpartisipasi dalam Art Jakarta 2024 yang diadakan… Read More

13 hours ago

Jadi Official Banking, Bank Saqu Hadirkan Beragam Hiburan dengan Edukasi Keuangan di Synchronize Festival 2024

Jakarta - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta menegaskan komitmen untuk… Read More

13 hours ago

Prudential Syariah Luncurkan PRUCritical Amanah, Intip Tiga Manfaat Utamanya

Jakarta – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah. Asuransi… Read More

14 hours ago

Portal Aksesi OECD Jadi Fondasi untuk Penerapan Birokrasi Berstandar Internasional

Jakarta - Pemerintah mempercepat upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development… Read More

16 hours ago

8 Perusahaan Asuransi Berada dalam Pengawasan Khusus OJK

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga akhir September 2024 masih terdapat delapan perusahaan… Read More

17 hours ago