Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ekspor Indonesia per September 2021 mencapai US$20,60 miliar. Meski secara bulanan turun 3,84%, angka ini tumbuh 47,64% jika dilihat secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Margo Yuwono, Kepala BPS menjabarkan beberapa sektor perekonomian mendorong pertumbuhan ekspor. Adapun sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah pertambangan (183,59%), migas (39,79%) dan industri pengolahan (34,34%).
“Kalau kita pelajari di Industri Pengolahan, diantaranya yang terbesar adalah dari minyak kelapa sawit memberikan share terhadap industri pengolahan sebesar 15,67%,” jelas Margo Yuwono pada paparan virtualnya, 15 Oktober 2021.
Secara kumulatif, total ekspor per Januari-September 2021 terjadi peningkatan 40,38% yoy jika dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$164,29 miliar dibandingkan tahun sebelumnya US$117,03 miliar.
Negara tujuan ekspor terbanyak pada September terhadap Agustus 2021 adalah Taiwan, Filipina, Amerika Serikat, Thailand, dan Spanyol. Di sisi lain, negara yang mengalami penurunan ekspor adalah Jepang, Belanda, Pakistan, Tiongkok, dan India. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More