Jakarta – Nilai Bitcoin mngalami penurunan sebesar 12% pada hari Jumat lalu. Penurunan ini memperkuat pernyataan beberapa pengamat ekonomi yg mengatakan bahwa uang digital berpotensi menyimpan gelembung terbesar dalam sejarah.
Nouriel Roubini, Profesor ekonomi di New York University mengatakan bahwa bitcoin adalah “ibu dari semua gelembung” yang disukai oleh “penipu”.
Penurunan hingga di bawah US$ 8.000 (£ 5,600) pada awal Jumat lalu menandai penurunan 30% sejak awal minggu. Meski kemudian, nilainya rally, naik kembali di atas US$ 8.600 pada sore hari (GMT), ini membuat Investor menjadi semakin gelisah.
Bitcoin telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak mencapai puncak saat mendekati US$20.000 dalam seminggu sebelum Natal. Belum lama ini, Mata uang digital juga terpukul oleh berita bahwa Facebook melarang semua iklan untuk kripto. Akibatnya, Etika, riak, litekoin dan mata uang digital lainnya mengalami penurunan dua digit pada hari Jumat.
Fluktuasi bitcoin sendiri trus menjadi kajian. Regulator AS terus menyelidiki apakah lonjakan harga bitcoin pada 2017 merupakan hasil manipulasi pasar.
Roubini mengatakan, tajamnya penurunan bitcoin menjadi awal merosotnya uang digital hingga sampai ke nilai “0″.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More