Jakarta – Nilai tukar Poundsterling melemah pada perdagangan Kamis, 20 Oktober 2016. Hal ini karena angka penjualan ritel yang datar sebesar 0% pada September menimbulkan kekhawatiran bahwa keyakinan konsumen sedang menurun.
Walau cuaca yang hangat disebut sebagai salah satu alasan dari rendahnya penjualan ritel, hal ini tidak berhasil menghentikan penjual untuk terus menekan Poundsterling.
Analis FXTM, Jameel Ahmad menilai, masalah proses Brexit yang sulit jelas mengganggu nilai tukar mata uang inggris saat ini. Data ekonomi hanya menjadi pertimbangan sampingan karena ketidakpastian situasi merusak ketertarikan investor terhadap mata uang ini.
Nilai tukar poundsterling, lanjutnya, tetap bearish secara fundamental di rentang waktu harian dan relief rally saat ini memberi peluang bagi investor bearish untuk menyeret harga turun ke 1.2150. (*) (Baca juga : Inflasi Eropa Diperkirakan Dibawah target…)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More