Categories: Moneter dan Fiskal

Nih Upaya TPID Jaga Inflasi Jelang Lebaran

Beberapa langkah dalam pengendalian inflasi di daerah telah difokuskan pada pengelolaan ekspektasi inflasi, ketersediaan barang dan kelancaran distribusi. Rezkiana Nisaputra

Jakarta–Menjelang hari raya Idul Fitri (Lebaran) tahun ini, pemerintah terus berupaya untuk menekan harga bahan pangan dan menjaga pasokannya. Ini bertujuan agar inflasi di bulan Juli maupun Agustus 2015 tetap berada di tingkat yang rendah.

Asisten Deputi Moneter, Neraca Pembayaran dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi P Pambudi mengatakan, diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengelola dan mengendalikan inflasi jelang Lebaran ini.

“Komitmen dan dukungan pemerintah daerah semakin besar dalam mengendalikan inflasi, khususnya selama periode Ramadhan dan jelang Lebaran,” ujar Edi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, kemarin.

Dia mengungkapkan, saat ini beberapa langkah dan upaya pengendalian inflasi yang ditempuh di daerah (TPID) telah difokuskan pada pengelolaan ekspektasi inflasi, ketersediaan barang dan kelancaran distribusi yang secara keseluruhan bertujuan untuk memastikan keterjangkauan barang bagi masyarakat.

Dalam pengelolaan ekspektasi inflasi, dilakukan melalui peningkatan intensitas komunikasi kepada masyarakat, khususnya mengenai ketersediaan barang di daerah, mengoptimalkan informasi harga melalui sistem informasi yang telah dibangun, serta iklan layanan masyarakat yang menghimbau agar bijak dalam berkonsumsi.

Sedangkan untuk pengelolaan ketersediaan barang, dilakukan melalui inovasi program yang semakin berkembang dan mengacu pada karakteristik sumber tekanan inflasi di masing-masing daerah. Kegiatan operasi pasar murah yang dilakukan oleh pemerintah daerah tidak hanya mencakup komoditas yang bersifat umum saja.

“Tapi pemerintah daerah juga melakukan kegiatan operasi pasar murah pada komoditas lainnya selain beras, gula dan minyak goreng. Ini berperan besar dalam pembentukan inflasi di masing-masing daerah,” tukasnya.

Lalu untuk pengelolaan kelancaran distribusi, akan ditempuh dengan memprioritaskan pengangkutan juga bongkat-muat untuk bahan makanan dan energi, menyiapkan jalur distribusi alternatif terutama bagi daerah yang sering mengalami hambatan serta mempercepat upaya perbaikan jalur transportasi darat.

“Pengelolaan keterjangkauan barang bagi masyarakat dilakukan dengan pemberian subsidi ongkos angkut, inspeksi lapangan langsung yang dilakukan oleh Kepala Daerah ke gudang-gudang dan pasar guna memastikan ketersediaan dan kewajiban harga jual,” tutup Edi. (*)

@rezki_saputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Interim Rp9,3 Triliun

Poin Penting Bank Mandiri membagikan dividen interim sebesar Rp9,3 triliun atau Rp100 per saham, sesuai… Read More

41 mins ago

Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 20 Juta

Poin Penting Jumlah investor pasar modal tembus 20 juta SID, naik 34,8 persen dibanding akhir… Read More

51 mins ago

Harga Emas Galeri24 dan UBS Kompak Naik Hari Ini, Segramnya Jadi Segini

Poin Penting Emas Galeri24 dan UBS yang diperdagangkan di Pegadaian kembali menguat pada Jumat, 19… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat 0,56 Persen ke Posisi 8.666

Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,56 persen ke level 8.666,65, dengan mayoritas saham menguat meski… Read More

3 hours ago

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.714 per Dolar AS

Poin Penting Rupiah menguat tipis pada pembukaan perdagangan Jumat (19/12/2025) ke level Rp16.714 per dolar… Read More

3 hours ago

IHSG Berpotensi Menguat, Ini Katalis Penggeraknya

Poin Penting CGS International Sekuritas memprediksi IHSG hari ini (19/12) bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat,… Read More

3 hours ago