Jakarta–Manajemen PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan belum mengetahui rencana akuisisi perseroan oleh investor asal Spanyol.
Direktur Utama Express Transindo Utama, Daniel Podiman menyatakan, bahwa perseroan belum memperoleh informasi dari pemegang saham utama perseroan yang dalam hal ini yakni Grup Rajawali.
“Kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami belum memperoleh informasi dari pemegang saham utama terkait adanya rencana akuisisi yang hendak dilakukan oleh pihak ketiga terhadap perseroan,” jelasnya, dalam pernyataan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 Maret 2016.
Dalam kesempatan ini Daniel juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak mengetahui jika ada kejadian penting yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
“Kami akan mematuhi peraturan-peraturan pasar modal yang berlaku sehubungan dengan keterbukaan informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Kabar niat Grup Rajawali untuk melepaskan kepemilikan sahamnya TAXI memang sudah lama beredar. Sebelumnya, dikabarkan bahwa perusahaan invetasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berniat mencaploknya. Bahkan, Saratoga telah melakukan perjanjian jual beli 51 saham operator taksi Express tersebut. Namun, pada 7 Oktober 2015, Saratoga bersama PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dan Golden Valley Advisors Inc mengakhiri perjanjian jual beli 51% (1,09 miliar) saham Express Transindo dengan Rajawali. Pengakhiran tersebut dilakukan sebab kondisi pasar yang tidak kondusif.
Kemudian, tak lama berselang berhembus kabar bahwa juga ada perusahaan asal Jepang yang berniat untuk meminang TAXI. Rencana ini juga masih belum ada kejelasan hingga saat ini.
Tercatat, pada pukul 14:30 WIB hari ini, harga saham TAXI berada pada posisi Rp202,00 per saham turun 6,00 poin atau 2,88% dibandingkan harga pada penutupan perdagangan kemarin yang di ada di level Rp208 per saham. (*) Dwitya Putra
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More