Michael menyebutkan, saat ini sektor properti banyak yang melakukan aksi menunggu dan menunda pengerjaan proyek terkait upaya mencari kepastian pasar pasca berlangsungnya sejumlah aksi demonstrasi.
Sementara itu, kata dia, sentimen negatif dari global yang mempengaruhi laju IHSG pada pengujung 2016 lebih dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
Dia mengungkapkan, sentimen negatif Trump untuk negara-negara lain juga terjadi di pasar valuta asing maupun pasar surat utang.
“Di pasar forex, bukan cuma rupiah yang melemah, hampir seluruh mata uang dunia melemah terhadap Dolar AS. Politik di AS telah menjadi global impact yang negatif bagi negara lain,” katanya.
Dia berharap, kepemimpinan Trump di AS tidak memicu praktik perang dagang terkait rencana AS yang akan menaikkan tarif impor.(*) Dwitya Putra
(Baca juga: Program Amnesti Pajak Dongkrak Pasar Modal)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More