Mandiri Bidik Pertumbuhan Transaksi e-Commerce 30%
Lombok – Perekonomian nasional yang melambat beberapa tahun terakhir membuat bank-bank harus menyusun ulang strategi bisnisnya untuk jangka panjang. Dan hal itu dilakukan oleh Bank Mandiri. Bank berlogo pita emas itu kini sedang berupaya memperbesar bisnisnya di segmen ritel dan konsumer.
Menurut Tardi, Direktur Bank Mandiri, perseroan memiliki tiga lini bisnis utama berdasarkan segmen, yakni korporasi, komersial dan SME, serta ritel dan konsumer. Sejalan dengan ekonomi yang melambat, segmen komersial dan SME Bank Mandiri mengalami tekanan, ditandai dengan pertumbuhan yang rendah dan NPL yang tinggi.
“NPL komersial hampir dua digit. Kalau SME sekitar 4 hampir 5 persen,” kata Tardi, di sela-sela kegiatan media training Bank Mandiri di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 25 Agustus 2017.
Untuk mengimbangi penurunan bisnis di segmen tersebut, Bank Mandiri kini tengah fokus untuk mengembangkan segmen ritel dan konsumer. Untuk segmen korporasi, diakui oleh Tardi, bahwa segmen ini masih tumbuh sangat bagus.
“Bank Mandiri menyesuaikan itu, segmen yang kena itu komersial dan SME. Untuk membalas itu ke depan, kita bangun core kompetensi yang baru, selain korporasi. Kita bangun consumer banking. Kenapa, kita yakin konsumer ini masih akan jadi daya dorong pertumbuhan ekonomi,” tukas Tardi.
Penyesuaian strategi itu, menurut Tardi adalah hal yang wajar dalam bisnis. Dalam kondisi ekonomi yang sedang kurang bersahabat, bank mesti mampu mengelola risiko dan pendapatannya dengan baik.
“Shifting portofolio seperti ini wajar untuk mengatur risiko dan revenue dari perusahaan,” tutupnya. (*) Ari Nugroho
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More