Internasional

Netanyahu Tunggu Kabar Baik Nasib Warga Israel yang Disandera Hamas

Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, pihaknya tengah menunggu kabar baik mengenai nasib para tahanan yang disandera oleh Hamas.

“Kami membuat kemajuan. Saya rasa tidak ada gunanya berbicara terlalu banyak, bahkan untuk saat ini, tetapi saya berharap akan segera ada kabar baik,” kata Netanyahu, dalam sebuah video yang dirilis kantor pers pemerinah Israel, dikutip VOA Indonesia, Rabu (22/11).

Pada Sabtu (7/11) lalu, kelompok bersenjata Hamas dan sekutunya menangkap lebih dari 240 sandera dalam serangan awal di selatan Israel, yang juga menewaskan sekitar 1.200 orang, yang didominasi warga sipil.

Baca juga: Israel-Hamas Resmi Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Ini Isi Kesepakatannya

Adapun, para pejabat senior Hamas mengatakan akan segera mencapai sebuah kesepakatan di mana kelompok militan itu akan membebaskan para sandera, dan Israel akan membebaskan para tahanan Palestina.

Di sisi lain, Israel, Amerika Serikat dan Qatar yang menjadi penengah dengan Hamas telah bernegosiasi selama berminggu-minggu mengenai pembebasan sandera, yang akan dibarengi dengan gencatan senjata sementara di Gaza dan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan. 

Namun, prediksi serupa mengenai kesepakatan penyanderaan dalam beberapa minggu terakhir telah terbukti terlalu dini.

Netanyahu mengatakan, saat ini Israel tengah fokus pada pertahanan yang sangat kuat dan proaktif di wilayah utara untuk meraih kemenangan telak di wilayah selatan.

Pernyataan Netanyahu tersebut disampaikannya ketika perang Israel-Hamas yang kini memasuki minggu ketujuh. Tentara Israel memperluas operasinya di bagian utara Gaza, di mana pada Selasa ini mereka bertempur melawan militan Palestina di kamp pengungsi Jabaliya yang dipadati pengungsi.

Baca juga: Imbas Perang Lawan Hamas, Angka Pengangguran Israel Melonjak 9,6 Persen

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan, lebih dari 14.700 warga Palestina telah tewas dalam serangkaian serangan Israel. 

Di mana, dua per tiga diantaranya adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah ini belum mencakup 4.000 orang yang dilaporkan masih hilang, diduga berada di balik puing-puing reruntuhan bangunan yang diserang Israel. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

1 hour ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

3 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

3 hours ago

BEI Beberkan Dampak Pemilu AS hingga Hapus Kredit UMKM ke Pergerakan IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu di periode 28 Oktober hingga 1… Read More

4 hours ago

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

4 hours ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

5 hours ago