Ilustrasi: Neraca perdangan Indonesia. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2025 mencatatkan surplus sebesar USD5,49 miliar.
“Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi persi di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Habibullah menjelaskan surplus neraca perdagangan Agustus 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar USD7,15 miliar.
Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Baca juga: BPS Catat Impor RI Naik 3,41 Persen pada Januari-Juli 2025
Sementara itu, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD1,66 miliar, terutama akibat impor minyak mentah dan hasil minyak.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia Januari-Agustus 2025 mencatatkan surplus USD29,14 miliar, dengan surplus nonmigas mencapai USD41,21 miliar, dan defisit migas sebesar USD12,07 miliar.
Adapun, tiga negara dengan surplus neraca perdagangan Indonesia, yaitu Amerika Serikat (AS) mengalami surplus sebesar USD12,20 miliar. Kemudian, India surplus sebesar USD9,43 miliar dan Filipina surplus USD5,85 miliar.
Sementara itu, untuk tiga negara yang mengalami defisit terbesar, yaitu Tiongkok defisit sebesar USD13,09 miliar, Singapura defisit USD3,55 miliar, dan Australia defisit USD3,49 miliar.
Baca juga: Akademisi IPB Soroti Impor Komoditas Pangan RI Melonjak Tajam
Lebih rinci lagi, tiga negara penyumbang surplus non migas, yaitu AS mengalami surplus USD14,09 miliar, didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorinya (rajutan), serta alas kaki.
Disusul India surplus USD9,47 miliar dengan komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.
Kemudian, Filipina surplus USD5,81 miliar dengan komoditas kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan/nabati.
Baca juga: Ekspor RI Naik 7,72 Persen Jadi USD185,13 Miliar pada Januari-Agustus 2025
Sementara, tiga negara penyumbang defisit nonmigas yaitu, Tiongkok defisit USD14,32 miliar, dengan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya.
Selanjutnya, Australia mengalami defisit USD3,05 miliar, dengan komoditas utama serealia, bahan bakar mineral, serta bijih logam, terak, dan abu.
Sedangkan Brasil defisit USD1,09 miliar, dengan komoditas ampas dan sisa industri makanan, gula dan kembang gula, serta kapas. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More